BKKBN Sultra

Wapres Harap Forum Nasional Stunting 2022 Jadi Momen Evaluasi Capai Target Prevalensi 14 Persen

Forum Nasional Stunting Tahun 2022 jadi momen penting mengevaluasi, introspeksi dan refleksi menuju target 14 persen hanya tersisa kurang dari 2 tahun

Istimewa
Wakil Presiden Republik Indonesia K H Ma’ruf Amin berharap Forum Nasional Stunting tahun 2022 menjadi momen penting untuk melakukan evaluasi, introspeksi, dan refleksi menuju target prevalensi stunting 14 persen pada 2024. 

Untuk TPK, BKKBN telah merekrut 200 ribu tim di seluruh provinsi dan menjalankan orientasi bagi TPK untuk meningkatkan capacity building yang berkelanjutan.

Selain itu juga telah dilaksanakan orientasi dan penguatan peran TPPS serta telah direkrut sebanyak 587 satuan tugas (satgas) stunting di tingkat provinsi, kabupaten dan kota.

Keempat, koordinasi dan penguatan peran mitra dalam percepatan penurunan stunting. Salah satu wujud pendekatan pentahelix adalah dengan melibatkan mitra di luar pemerintahan.

Ia menyebut program matching fund yang merupakan salah satu upaya mendorong kemitraan melalui platform KEDAIREKA, intervensi gizi melalui Dapur Sehat Atasi Stunting.

Kerja sama dengan Tanoto Foundation, dalam bentuk pengembangan modul Bina Keluarga Balita (BKB) Emas dan BKB Holistik Integratif Unggulan.

Baca juga: Kunjungi di Sulawesi Tenggara, Kepala BKKBN Sebut Stunting dan “Kapatuli” Ancam Generasi Muda

Kerja sama dengan 1000 Days Fund, dalam bentuk training tentang Poster Penting bagi 3.000 bidan yang menjadi TPK dan program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.

dr Hasto pun meminta sisa waktu 2 tahun ini untuk memanfaatkan seluruh komponen pentahelix secara masif dengan skema konvergensi dan fokus pada intervensi di lapangan hingga ke sasaran keluarga berisiko stunting dan balita stunting dibarengi dengan ketersediaan layanan intervensi spesifik dan sensitif.

Hasto menambahkan perhatian pemerintah terhadap 12 provinsi prioritas perlu dipantau dan dikawal dengan baik dan sistematis yang mlibatkan secara aktif semua level TPPS, hingga desa/kelurahan.

"Jadi, pengawalan sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan menjadi tugas bersama yang tidak mudah," kata dia.

“Namun, kita juga tidak boleh lengah dengan 22 provinsi lainnya, yang kemungkinan secara random akan ada kabupaten dan kota yang justru meningkat angka stuntingnya," lanjutnya.

Baca juga: Kepala BKKBN RI Beri Kuliah Umum di Poltekkes Kendari Sultra, Imbau Hindari Hal Ini Cegah Stunting

"Lalu, ada beberapa agenda strategis yang dapat kita manfaatkan bersama tingkat pusat, yaitu Rakor TPPS Semester II yang rencananya akan dilaksanakan pada 13 Desember 2022," sambungnya.

"Semoga hasil FNS hari ini dapat menjadi masukan dalam momen tersebut,” ujar dr Hasto Wardoyo menambahkan.

Hadir dalam acara ini, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono. Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika.

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai.

Selain itu, hadir Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Dr. Ir. Suprayoga Hadi, M.S.P.

Baca juga: Wapres Minta Penyuluh Agama, Dai dan Daiyah Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia

Plt Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Bappenas Dr.Ir.Subandi.,MSc, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional DR. Nyoto Suwignyo.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Maria Endang Sumiwi, M.P.H, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved