Berita Kendari

Naturevolution: Kita Baru Mampu Selamatkan 7 Ton Sampah Plastik dari 6 Desa Pesisir Utara Kendari

Kota Kendari saja, dengan 360 ribu penduduk, produksi sampah kota urban terbesar ketiga di Sulawesi itu, mencapai 300 ton/ hari.

Penulis: Laode Ari | Editor: thamzil_thahir
TribunewsSultra/thamzil_thahir
SAMPAH PLASTIK _ Ketua Divisi Waste Management Naturevolution Indonesia Purnomo Setiyawan, saat bertemu Ketua Yayasan Konservasi Kima Tolitoli-Labengki Habib Nadjar Buduha, di Desa Tolitoli, Kabupaten Konawe, Minggu (16/10/2022). Koalisi ini mengkapampanyekan bahaya sampah plastik bagi biota laut dengan cara menyelamatkan sampah pesisir dan pulau-pulau kecil unorganik itu secara berkala. 

Menurutnya, ancaman lain sampah plastik butuh puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai sempurna di alam.

Dalam prosesnya sampah hancur menjadi partikel-partikel kecil, menyebar di perairan Pasifik dan Atlantik dan tanpa sadar dikonsumsi oleh biota laut.

sampah_plastik
SAMPAH LAUT - Jejak sampah plastik di Bumi.

Baca juga: Dihukum Makan Sampah Plastik oleh Bu Guru, Siswi SD di Buton Trauma Tak Mau Sekolah

"Tahun 2018 lalu, perbandingannya satu plastik lima ikan. Tahun 2050  jumlahnya akan sebanding. 1 ikan satu sampah plastik." ujarnya, merujuk aksi ekstrem para aktivis dan pemerintah mengatasi sampah plastik.

Merujuk penelitian dari Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention On Biological Diversity) pada 2016, sampah di lautan telah membahayakan lebih dari 800 spesies.

Dari 800 spesies itu, 40 persennya adalah mamalia laut dan 44 persen lainnya adalah spesies burung laut.

Data itu kemudian diperbarui pada Konferensi Laut PBB di New York pada 2017 lalu.

Konferensi menyebut limbah plastik di lautan telah membunuh 1 juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan-ikan dalam jumlah besar, tiap tahun.

Fakta sampah plastik di laut berikutnya adalah, partikel-partikel sampah plastik (mikro plastik) tidak hanya ber dampak buruk bagi biota laut saja. "Dalam jangka panjang, anak cucu kita akan makan plastik," ujar mantan jurnalis ini mengingatkan. (#|

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved