BKKBN Sultra
Stunting Jadi Bahasan Utama Konferensi Internasional Kependudukan dan Kesehatan di Malang
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Konferensi Internasional di Kota Malang, Jawa Timur pada Selasa (4/10/2022).
"Kita perlu mendukung penduduk lansia agar menjadi sehat dan produktif (lansia aktif). Lalu, nantinya jumlah perempuan akan semakin lebih banyak daripada laki-laki," ujarnya.
"Jadi bagaimana peran perempuan dalam perekonomian menjadi hal yang sangat penting nantinya,” jelas dr Hasto Wardoyo.
Karena itu, dr Hasto menegaskan bagaimana Indonesia ke depan bisa menciptakan generasi yang bagus saat memasuki aging population sangat erat kaitannya dengan penurunan stunting.
BKKBN mendapat mandat untuk bersama-sama dengan kementerian/lembaga terkait melakukan upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Hal itu, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Baca juga: Khotbah Jumat Seluruh Masjid di Nusa Tenggara Barat Diisi Materi Pencegahan Stunting
Perpres RI sudah disahkan, Rencana Aksi Nasional, serta perangkat-perangkat pendukung dalam implementasinya juga sudah disiapkan.
"Kami berharap target pencapaian penurunan stunting di 2024 sebesar 14 persen dapat tercapai," harap dr Hasto Wardoyo.
Perwakilan UNFPA Indonesia, Dr Anjali Sen mengatakan adanya tantangan dalam dinamika kependudukan dan permasalahan stunting
Menurutnya, sebagian besar negara di kawasan Asia Tenggara telah memasuki periode bonus demografi sebagai akibat dari penurunan tajam tingkat kelahiran.
Kuantitas penduduk masih bernilai strategis, tetapi pada saat yang sama kualitas penduduk masih dipertanyakan.
Baca juga: Road Show Pencegahan Stunting di Kendari, Istri Panglima TNI Hetty Andika Perkasa Salurkan Bansos
Anjali Sen menyebutkan masalah lainnya adalah terkait distribusi penduduk yang tidak merata di seluruh negara, terutama pulau-pulau terpencil terluar.
Jadi pembangunan berkelanjutan sebagai komitmen Agenda 2030 dengan masalah kependudukan, misal pertumbuhan penduduk, lansia, urbanisasi dan migrasi perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak.
Saat ini, dinamika kependudukan sangat berkembang pesat sehingga kita semua harus memitigasi dampak negatif dari adanya dinamika kependudukan.
"Jadi dengan adanya konferensi ini, diharapkan bisa memberikan solusi dan rekomendasi terbaik dalam penanganan permasalahan kependudukan dan kesehatan," jelas Anjali Sen.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan guna mempercepat penurunan stunting, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan, salah satunya melalui keluarga.
Baca juga: Pimpinan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku: Mahasiswa Berperan Penting Menekan Stunting di Sultra