PLN UPDK Kendari
Wacana Batako dari Limbah Abu Batu Bara Jadi Material Gedung Baru BPVP Kendari: Ini Langkah Awal
Ada wacana bahwa batako dari limbah abu batu bara PT PLN UPDK Kendari akan digunakan sebagai material gedung baru BVPK Kendari.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, melatih warga membuat batako dan paving block dari limbah abu batu bara alias fly ash dan bottom ash (FABA).
Ada wacana bahwa batako yang nantinya akan dihasilkan oleh peserta pelatihan akan digunakan sebagai material gedung baru BVPK Kendari.
Kepala BPVP Kendari, La Ode Haji Polondu, mengatakan, pelatihan dengan memanfaatkan FABA merupakan program yang bagus dan dapat membuka lapangan kerja.
"Untuk itu saya berpesan agar peserta mengikuti pelatihan dengan baik seperti memperhatikan dengan baik materi maupun pelatihan yang diberikan,"ungkapnya, di sela pelatihan di gedung BPVP, Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (1/8/2022).
Menurutnya, jika peserta yang mengikuti pelatihan ini dengan baik, maka akan mendapatkan keterampilan serta pengetahuan baru. Itu akan menjadi bekal kedepannya.
Baca juga: Kejuaraan Nasional Atletik di Semarang, Baubau Utus 10 Atlet Pelajar Wakili Sulawesi Tenggara
Baca juga: 2 Wilayah di Kendari Sultra Alami Suhu Permukaan Kurang Nyaman, Akademisi UHO Sebut Ini Penyebabnya
"Dalam pelatihan ini yang akan menjadi fokus adalah bagaimana peserta membuat produk berkualitas sehingga hasil yang diterima oleh konsumen bisa memuaskan," terangnya.
Polondu menegaskan, hasil produk dari pelatihan ini kemungkinan dapat digunakan untuk pembangunan gedung baru di BPVP Kendari.
Lanjutnya, jika hasil pelatihan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka semua gedung baru akan menggunkan batako dari limbah abu batu bara.
Ia menambahkan, tujuan secara umum dalam pelatihan ini yakni mampu menekan angka pengangguran.
Juga akan meningkatkan produktivitas masyarakat, serta membuka peluang usaha.
"Ini merupakan langkah awal yang mesti ditingkatkan kedepannya, perlunya pembuatan dengan mengutamakan kualitas sehingga dapat terus dilakukan promosi untuk perluasan pasar," imbuhnya.
Tanggapan Peserta Pelatihan
Sebelumnya diberitakan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Kendari melatih warga membuat batako dan paving block dari limbah abu batu bara alias fly ash dan bottom ash (FABA).
Pelatihan tersebut digelar PT PLN UPDK Kendari di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-Wua, Koda Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (1/8/2022).
Pelatihan terlaksana berkat kerjasama PT PLN UPDK Kendari dengan BPVP Kendari.
Seorang peserta pelatihan bernama Syawal Akmal mengatakan, tertarik mengikuti kegiatan pembuatan batako dan paving block karena hasil karyanya akan bernilai ekonomis.
"Alasan saya mengikuti pelatihan ini karena melihat potensi pemanfaatan FABA ini cukup besar untuk dijadikan lahan usaha sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis," ujarnya di sela pelatihan.
Baca juga: PLN UPDK Kendri Latih Warga Bikin Batako dan Paving Block Pakai Limbah Abu Batu Bara
Baca juga: SPBU Anggoeya Tutup Sementara Penjualan Solar Imbas Aksi Sopir Truk di Kendari Sulawesi Tenggara
Menurutnya, potensi besar dari batako dan paving block tersebut telah dikarenakan masyarakat di sekitaran PLTU Nii Tanasa, di Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
"Saya juga merasa bersyukur karena kami yang akan memanfaatkan bisa mendapatkan FABA gratis, kami hanya membayar saja jasa angkutnya melalui pihak eksternal," tuturnya.
Syawal mengaku, mendapatkan informasi awal untuk diadakan pelatihan dari pemerintah desa.
Setiap satu desa diberikan kuota sebanyak 2 orang. Total pendaftar sebanyak 22 orang namun yang diseleksi masuk hanya 16 orang saja.
"Kami hanya menyetorkan berkas yang dibutuhkan kemudian menyetorkan ke pihak desa, nanti mereka yang akan mengirim ke BPVP untuk dilakukan seleksi, dan saya bersyukur bisa terpilih,"ungkapnya.
Syawal berharap melalui kegiatan ini dapat memberikannya pengetahuan dan wawasan baru yang bisa bermanfaat bagi dirinya kedepan.
"Saya berharap agar selesai pelatihan ini akan ada bantuan berupa mesin cetak batako dan paving blok sehingga usaha ini dapat berlanjut. Setidaknya satu desa satu alat cetak saja,"tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)