PLN UPDK Kendari

PLN UPDK Kendari Latih Warga Bikin Batako dan Paving Block Pakai Limbah Abu Batu Bara

PT PLN UPDK Kendari melatih warga membuat batako dan paving block dari limbah abu batu bara alias fly ash dan bottom ash (FABA).

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Risno Mawandili
Muhammad Ridwan Kadir/Tribunnewssultra.com
Para peserta pelatihan pembuatan batako dan paving block dengan memanfaatkan limbah abu batu bara alias FABA, bertempat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Kota Kendari, Sulawesi Tengara, Senin (1/8/2022). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Kendari melatih warga membuat batako dan paving block dari limbah abu batu bara alias fly ash dan bottom ash (FABA).

Pelatihan tersebut digelar PT PLN UPDK Kendari di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (1/8/2022).

Pelatihan terlaksana berkat kerjasama PT PLN UPDK Kendari dengan BPVP Kendari.

Seorang peserta pelatihan bernama Syawal Akmal mengatakan, tertarik mengikuti kegiatan pembuatan batako dan paving block karena hasil karyanya akan bernilai ekonomis.

"Alasan saya mengikuti pelatihan ini karena melihat potensi pemanfaatan FABA ini cukup besar untuk dijadikan lahan usaha sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis," ujarnya di sela pelatihan.

Baca juga: SPBU Anggoeya Tutup Sementara Penjualan Solar Imbas Aksi Sopir Truk di Kendari Sulawesi Tenggara

Baca juga: Tenaga Kerja di Kendari Sultra Dilatih Buat Batako dan Paving Block Pakai Limbah Abu Batu Bara

Menurutnya, potensi besar dari batako dan paving block tersebut telah dikarenakan masyarakat di sekitaran PLTU Nii Tanasa, di Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

"Saya juga merasa bersyukur karena kami yang akan memanfaatkan bisa mendapatkan FABA gratis, kami hanya membayar saja jasa angkutnya melalui pihak eksternal," tuturnya.

Syawal mengaku, mendapatkan informasi awal untuk diadakan pelatihan dari pemerintah desa.

Setiap satu desa diberikan kuota sebanyak 2 orang. Total pendaftar sebanyak 22 orang namun yang diseleksi masuk hanya 16 orang saja.

"Kami hanya menyetorkan berkas yang dibutuhkan kemudian menyetorkan ke pihak desa, nanti mereka yang akan mengirim ke BPVP untuk dilakukan seleksi, dan saya bersyukur bisa terpilih,"ungkapnya.

Syawal berharap melalui kegiatan ini dapat memberikannya pengetahuan dan wawasan baru yang bisa bermanfaat bagi dirinya kedepan.

"Saya berharap agar selesai pelatihan ini akan ada bantuan berupa mesin cetak batako dan paving blok sehingga usaha ini dapat berlanjut. Setidaknya satu desa satu alat cetak saja,"tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir) 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved