BKKBN Sultra
8 Tips dan Langkah Cegah Stunting pada Anak ala BKKBN, Beri Vitamin hingga Konsumsi Nutrisi Seimbang
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan tips dan langkah untuk mencegah stunting pada anak.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
Jika hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan hasil di bawah indikator, maka calon pengantin perempuan harus melaporkan ke puskesmas atau layanan kesehatan ibu dan anak guna mendapat treatmen.
Bagi calon pengantin pria tidak boleh merokok minimal tiga bulan sebelum pernikahan. Hal ini untuk menguatkan sperma di mana sperma pria diproduksi 75 hari sebelum dikeluarkan.
Calon pasangan pengantin juga sebaiknya mengunduh dan mendaftarkan diri di aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) di Play Store tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan.
2. Konsumsi Makanan yang Mengandung Nutrisi Seimbang
Selama kehamilan, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi seimbang.
Baca juga: Pemkab Buton Tengah Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Wilayahnya, 2021 Tercatat 5.317 Anak
Jika mengalami muntah-muntah, maka sang ibu harus mencari cara agar makanan yang mengandung nutrisi seimbang itu dapat masuk dan diserap oleh tubuh.
Gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
Dengan memperbanyak sumber protein (baik nabati maupun hewani) sangat dianjurkan dengan porsi lebih banyak daripada karbohidrat, di samping itu juga harus dibiasakan mengonsumsi sayur dan buah.
3. Menyusui dan ASI Eksklusif
Memberikan ASI sedini mungkin, sesaat setelah melahirkan juga merupakan hal penting yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting.
Baca juga: Penghargaan PBB ke Indonesia Pacu BKKBN Percepat Penurunan Stunting
Colostrum yang diberikan sedini mungkin dapat melindungi bayi baru lahir dari infeksi dan mengurangi risiko kematian bayi.
Pemberian ASI kepada bayi sejak dilahirkan sampai bayi berusia enam bulan, atau disebut dengan pemberian ASI Ekslusif tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain, termasuk air putih (kecuali obat-obatan atau vitamin yang diberikan Dokter/Bidan).
4. Imunisasi
Pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), anak memiliki risiko yang cukup signifikan untuk terinfeksi penyakit apabila asupan gizi yang didapat tidak memadai.
Infeksi yang berulang pada anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak yang dapat mengakibatkan stunting.
Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Terus Dorong Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Risiko Stunting di Mubar