Media Asing Turut Soroti Penutupan Holywings Imbas Promosi Miras, Begini Isinya, Singgung Nama Ahok

Begini isi artikel Reuters terkait penutupan Holywings yang juga menyinggung nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan layar Reuters
Kasus dugaan penistaan agama atas promosi minuman keras yang mengatasnamakan "Muhammad dan Maria" hingga berujung penetapan tersangka dan penutupan 12 kafe Holywings di Jakarta turut disoroti media asing Reuters. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus dugaan penistaan agama atas promosi minuman keras (miras) yang mengatasnamakan "Muhammad dan Maria" hingga berujung penetapan tersangka dan penutupan 12 kafe Holywings di Jakarta turut disoroti media asing.

Berita tentang promosi Holywings yang menggratiskan miras untuk orang bernama Muhammad dan Maria juga dimuat di media asing Reuters pada Selasa (28/6/2022).

Reuters memberitakan mengenai penutupan belasan gerai bar dan kafe Holywings di Jakarta imbas promosi miras yang dinilai menistakan agama tersebut.

Adapun judul berita yang dibuat oleh tim jurnalis Reuters tersebut ialah "Indonesia bar chain shut after blasphemy charges over drinks promotion".

Baca juga: Imbas Promo Miras, 12 Kafe Holywings di Jakarta Ditutup hingga Hotman Paris Minta Maaf ke Ketua MUI

Berikut isi artikel terkait penyegelan Holywings oleh Pemprov DKI Jakarta selengkapnya seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari Reuters:

"Sekelompok bisnis bar Indonesia ditutup setelah tuduhan penistaan ​​​​atas promosi minuman

Kasus dugaan penistaan agama atas promosi minuman keras yang mengatasnamakan
Kasus dugaan penistaan agama atas promosi minuman keras yang mengatasnamakan "Muhammad dan Maria" hingga berujung penetapan tersangka dan penutupan 12 kafe Holywings di Jakarta turut disoroti media asing Reuters. (Tangkapan layar Reuters)

Jakarta, 28 Juni (Reuters) - Pihak berwenang Indonesia mencabut izin operasi sebuah bar dan restoran di Ibu Kota, Jakarta, setelah polisi menetapkan enam karyawan sebagai tersangka dengan tuduhan penistaan ​​​​atas promosi yang menawarkan minuman gratis untuk orang bernama Muhammad atau Maria.

Para kritikus mengatakan undang-undang penistaan ​​agama yang ketat di Indonesia digunakan untuk mengikis reputasi lama untuk toleransi dan keragaman di negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Baca juga: Begini Langkah Wagub Ariza Tangani Kasus Holywings Promosi Miras Gratis untuk Muhammad dan Maria

Promosi minuman di gerai "Holywings" mendorong penyelidikan polisi setelah pengaduan oleh kelompok-kelompok agama.

Keenamnya disangkakan dengan pasal di bawah undang-undang penodaan agama, yang dapat dihukum hingga lima tahun penjara, dan ketentuan penistaan ​​​​dari UU ITE, yang membawa hukuman penjara maksimum 10 tahun.

Dalam posting media sosial yang kemudian dihapus, perusahaan bar tersebut menawarkan sebotol gin gratis untuk pria bernama Muhammad dan wanita bernama Maria setiap Kamis.

Pada hari Selasa (27/6/2022), 12 gerai di Ibu Kota ditutup setelah pihak berwenang mengatakan mereka tidak memiliki izin untuk menyajikan alkohol, kata pemerintah Jakarta dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

Baca juga: Imbas Promosi Miras Muhammad dan Maria: 6 Pegawai Holywings Ditangkap, 3 Cabang Kafe Disegel

Holywings Indonesia telah meminta maaf atas promosi yang dikatakan dibuat tanpa sepengetahuan manajemen.

Polisi mengatakan karyawan membuat promosi dalam upaya untuk memenuhi target penjualan.

Peneliti Indonesia di Human Rights Watch, Andreas Harsono mengatakan undang-undang penodaan agama dan undang-undang yang mengatur aktivitas online menjadi "semakin berbahaya".

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved