Viral Bayi Kembar 4 Koltim Butuh Biaya Gegara JKN KIS Tak Aktif, Penjelasan BPJS Kesehatan Kendari

Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan Kendari menanggapi kabar viral bayi kembar 4 asal Kolaka Timur butuh biaya persalinan.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Penjelasan BPJS Kesehatan Kendari tanggapi kabar viral bayi kembar 4 asal Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang lahir di Kabupaten Konawe butuh biaya persalinan gegara JKN KIS milik sang ibu tak aktif. 

Lahirkan Bayi Kembar 4

Made Pariani, warga Desa Laumuare, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), sebelumnya melahirkan bayi kembar 4 di Rumah Sakit atau RS Setia Bunda Konawe pada Senin (13/06/2022).

Empat bayi tersebut lahir dalam kondisi usia kehamilan sang ibu yang relatif muda yakni berusia 27 minggu.

Akibatnya, berat badan keempat bayi kurang dibandingkan dengan bayi-bayi pada umumnya.

Wakil Direktur Utama RS Setia Bunda Konawe, dr Ady Santoso mengatakan, proses persalinan dilakukan melalui operasi yang memakan waktu sekitar 40 menit mulai pukul 20.30 wita.

Pilu orangtua bayi kembar 4 asal Kolaka Timur (Koltim) yang melahirkan di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kini sang ayah dan ibu dari bayi tersebut yakni pasangan suami istri atau pasutri, Ketut Darmo dan Made Pariani, butuh bantuan biaya persalinan gegara Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya sudah tak aktif.
Pilu orangtua bayi kembar 4 asal Kolaka Timur (Koltim) yang melahirkan di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kini sang ayah dan ibu dari bayi tersebut yakni pasangan suami istri atau pasutri, Ketut Darmo dan Made Pariani, butuh bantuan biaya persalinan gegara Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya sudah tak aktif. (Arman Tosepu/ TribunnewsSultra.com)

“Dengan segala kemampuan dan daya upaya dari dokter Rumah Sakit Setia Bunda, bayi-bayi maupun ibunya dalam kondisi baik,” katanya.

“Rumah sakit memulihkan kondisi ibunya pascaoperasi. Kemudian bayinya mendapat perawatan terpisah karena berat badannya yang kurang di dalam ruang inkubator,” jelasnya menambahkan.

Ketut Darmo yang merupakan ayah dari bayi kembar 4 tersebut mengatakan pihaknya saat ini terkendala biaya persalinan sang istri.

Pasalnya, JKN KIS milik istrinya tidak aktif lagi.

Ia telah berupaya mengaktifkannya melalui Dinas Sosial Kolaka Timur dan BPJS Kesehatan, namun tak kunjung aktif juga.

Baca juga: Soal Kartu KIS Ibu Bayi Kembar 4 Non Aktif, Dinsos Kolaka Timur Beberkan Alasannya

Untuk itu, dia berharap uluran tangan dari para dermawan yang dapat meringankan biaya persalinan sang istri.

“Mudah-mudahan kami punya anak selamat dan ada yang punya kemampuan yang bisa memberikan kami jalan yang bagus, itu yang kami harapkan,” ujarnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Ridwan Kadir/Arman Tosepu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved