Berita Kolaka Timur

Soal Kartu KIS Ibu Bayi Kembar 4 Non Aktif, Dinsos Kolaka Timur Beberkan Alasannya

Dinsos Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara jelaskan soal non aktifnya kartu Indonesia sehat (KIS) milik Made Pariany.

Penulis: Arman Tosepu | Editor: Muhammad Israjab
TribunnewsSultra.com/ Arman Tosepu
Seorang warga Desa Laumuare, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) melahirkan empat bayi kembar di Rumah Sakit (RS) Setia Bunda Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (13/6/2022). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Dinas Sosial atau Dinsos Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara jelaskan soal non aktifnya kartu Indonesia sehat (KIS) milik Made Pariany.

Made Pariany merupakan ibu bayi kembar 4 yang baru saja dilahirkan di Rumah Sakit Umum atau RSU Setia Bunda Konawe, Senin (13/6/2022) lalu.

Saat ini, Made Pariany bersama sang suami Ketut Darmo mengalami kesulitan biaya setelah melahirkan 4 bayi kembar tersebut.

Kepala Dinsos Koltim, Syakhrifin melalui Supervisor Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinsos Koltim, Lukman mengatakan, KIS milik Made Pariany merupakan kartu lama.

Baca juga: Seorang Warga Kolaka Timur Lahirkan Empat Bayi Kembar, Dirawat di Rumah Sakit Setia Bunda Konawe

Dimana, kartu tersebut memiliki perbedaan nama identitas Made Pariany.

"Dia di KIS lamanya itu Made Pariani tidak pakai Y. Kebijakan pusat kalau ada data yang bermasalah seperti itu, pusat non aktifkan bantuannya," kata Lukman kepada TribunnewsSultra.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/6/2022).

Lebih lanjut, kata Lukman, Made Pariany juga sebelumnya pernah masuk sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Namun, Made Pariany tidak menerima bantuan PKH karena adanya perbedaan nama.

Pada bulan Mei 2022 lalu, pihak Dinsos Koltim juga telah mengusulkan agar Made Pariany menerima PKH.

Baca juga: Pilu Orangtua Bayi Kembar 4 Asal Kolaka Timur di Konawe Butuh Biaya Melahirkan, KIS Sudah Tak Aktif

"Kalau kita usulkan bantuan PKHnya secara otomatis juga terusul juga dia punya KIS," lanjut Lukman.

Ia mengungkapkan, saat ini hanya ada 2 anggota keluarga Made Pariany yang tercatat aktif kartu KIS-nya yakni suaminya dan seorang anaknya.

Lukman menyebut, pihaknya akan kembali mengusulkan Made Pariany hingga kartu KIS miliknya aktif kembali.

Namun, kata Lukman, pengusulan itu juga tidak semerta-merta dilakukan dalam waktu dekat.

"Proses pengusulan mengikuti jadwal dari Kementerian. Pengusulan dilakukan setiap bulan, kalau pengusulan di DTKS itu hanya sampai Tanggal 11," sebutnya.

Ia menjelaskan, jika sebelumnya pihaknya dapat mendeteksi persoalan ini di awal-awak kehamilan Made Pariany kemungkinan proses pengaktifan KIS miliknya dapat dilakukan dengan cepat.

Saat ini, Dinsos Koltim juga mengantisipasi kejadian serupa dimasa mendatang.

"Tadi saya sudah minta data di Dinkes, berikan saya data orang hamil se Koltim supaya bisa saya cek mana yang tidak ada KISnya bisa kita usulkan. Supaya nda terulang lagi ada kita punya warga yang begini," pungkasnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved