Viral Bayi Kembar 4 Koltim Butuh Biaya Gegara JKN KIS Tak Aktif, Penjelasan BPJS Kesehatan Kendari
Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan Kendari menanggapi kabar viral bayi kembar 4 asal Kolaka Timur butuh biaya persalinan.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan Kendari menanggapi kabar viral bayi kembar 4 asal Kolaka Timur butuh biaya persalinan.
Hal tersebut karena Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat atau JKN KIS milik sang ibu, Made Pariani, yang melahirkan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), sudah tak aktif.
Kepala Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan, Ridwansyah, mengatakan, pihaknya turut berempati atas kesulitan biaya persalinan yang dialami keluarga Ketut Darmo dan Made Pariani.
Menurutnya, informasi kelahiran bayi kembar 4 dalam proses operasi pasien di RS Setia Bunda yang berjalan lancar dan bayinya dalam kondisi baik perlu disyukuri bersama.
Meski kemudian ada kabar pasangan suami istri (pasutri) sedang kesulitan biaya persalinan karena JKN KIS milik sang istri sudah tidak aktif.
Baca juga: Pilu Orangtua Bayi Kembar 4 Asal Kolaka Timur di Konawe Butuh Biaya Melahirkan, KIS Sudah Tak Aktif
Ridwansyah menyebut keluarga Ketut Darmo sebelumnya memang terdaftar sebagai Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah pusat.
“Telah kami cek datanya, ternyata memang kartunya telah non-aktif pada tahun 2019,” kata Ridwansyah kepada TribunnewsSultra.com pada Kamis (16/6/2022).
Menurutnya, penetapan peserta PBI JK tersebut mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Data divalidasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos) secara berkala yang bertujuan agar data PBI tepat sasaran.
“Masyarakat juga penting untuk secara proaktif mengecek apakah diri dan keluarganya sudah terjamin dalam kepesertaan PBI atau bukan,” jelasnya.
Pengecekan itu bisa dilakukan dengan cara menghubungi dinas sosial kabupaten/kota setempat, BPJS Kesehatan Care Center 165, atau Kantor BPJS-Kes setempat.
Selain itu, bisa melalui akun media sosial resmi BPJS Kesehatan dengan menginfokan kartu identitas diri seperti kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keluarga (KK).
“Khususnya bagi masyarakat yang sedang hamil, tentunya wajib untuk mempersiapkan diri dengan cara memastikan kartu JKN-KIS nya aktif agar dapat mendapat jaminan pada saat melahirkan di fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, biasanya pada masa kehamilan seorang ibu juga perlu rutin memeriksakan kandungannya di puskesmas.
“Pada saat ke Puskesmas peserta dapat mengetahui status kepesertaannya aktif atau tidak melalui informasi dari pihak puskesmas,” katanya.
Baca juga: Seorang Warga Kolaka Timur Lahirkan Empat Bayi Kembar, Dirawat di Rumah Sakit Setia Bunda Konawe
Lahirkan Bayi Kembar 4
Made Pariani, warga Desa Laumuare, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), sebelumnya melahirkan bayi kembar 4 di Rumah Sakit atau RS Setia Bunda Konawe pada Senin (13/06/2022).
Empat bayi tersebut lahir dalam kondisi usia kehamilan sang ibu yang relatif muda yakni berusia 27 minggu.
Akibatnya, berat badan keempat bayi kurang dibandingkan dengan bayi-bayi pada umumnya.
Wakil Direktur Utama RS Setia Bunda Konawe, dr Ady Santoso mengatakan, proses persalinan dilakukan melalui operasi yang memakan waktu sekitar 40 menit mulai pukul 20.30 wita.

“Dengan segala kemampuan dan daya upaya dari dokter Rumah Sakit Setia Bunda, bayi-bayi maupun ibunya dalam kondisi baik,” katanya.
“Rumah sakit memulihkan kondisi ibunya pascaoperasi. Kemudian bayinya mendapat perawatan terpisah karena berat badannya yang kurang di dalam ruang inkubator,” jelasnya menambahkan.
Ketut Darmo yang merupakan ayah dari bayi kembar 4 tersebut mengatakan pihaknya saat ini terkendala biaya persalinan sang istri.
Pasalnya, JKN KIS milik istrinya tidak aktif lagi.
Ia telah berupaya mengaktifkannya melalui Dinas Sosial Kolaka Timur dan BPJS Kesehatan, namun tak kunjung aktif juga.
Baca juga: Soal Kartu KIS Ibu Bayi Kembar 4 Non Aktif, Dinsos Kolaka Timur Beberkan Alasannya
Untuk itu, dia berharap uluran tangan dari para dermawan yang dapat meringankan biaya persalinan sang istri.
“Mudah-mudahan kami punya anak selamat dan ada yang punya kemampuan yang bisa memberikan kami jalan yang bagus, itu yang kami harapkan,” ujarnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Ridwan Kadir/Arman Tosepu)