Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-107: Zelenskyy Sebut Invasi sebagai Covid-22, Vaksinnya Senjata

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali melobi untuk mendapatkan lebih banyak senjata dari Barat membandingkan invasi Rusia dan pandemi Covid-19.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar US News | France24
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Zelenskyy Sebut Invasi Putin sebagai Covid-22, Vaksinnya Senjata dan Sanksi. 

- Dua pria Inggris dan seorang warga negara Maroko yang ditangkap saat bertempur di tentara Ukraina di Mariupol telah dijatuhi hukuman mati oleh pejabat pro-Rusia setelah proses selama berhari-hari yang digambarkan sebagai "persidangan era Soviet yang menjijikkan".

Sebuah pengadilan di Ukraina timur yang dikuasai Rusia menghukum Aiden Aslin (28), dari Newark, Shaun Pinner (48), dari Watford, dan Saaudun Brahim atas tuduhan "terorisme".

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-105: Ukraina Kesulitan Halau Pasukan Putin di Sievierodonetsk

- Pemerintah Inggris mengatakan "sangat prihatin" setelah hukuman mati dijatuhkan kepada warga Inggris.

“Kami jelas sangat prihatin dengan hal ini. Kami terus mengatakan bahwa tawanan perang tidak boleh dieksploitasi untuk tujuan politik,” ungkap juru bicara pemerintah.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pun mengutuk "penghakiman palsu", dengan mengatakan:

"Mereka adalah tawanan perang. Ini adalah penilaian palsu yang sama sekali tidak memiliki legitimasi.”

Baca juga: Puluhan Jasad Tentara Ukraina Dikembalikan Rusia, Milter Kyiv Langsung Lakukan Tes DNA

- Jumlah tentara Rusia yang tewas sejak Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina sekarang bisa mencapai 20.000, menurut penilaian terbaru oleh pejabat barat.

- Korban militer Ukraina sekarang antara 100 dan 200 sehari, kata Mykhailo Podolyak selaku Penasihat Senior Kepresidenan Ukraina kepada BBC pada Kamis (9/6/2022).

Sebelumnya, Zelenskyy pada pekan lalu, mengatakan bahwa tentara Ukraina kehilangan 60 hingga 100 tentara per hari.

- Kremlin mengatakan tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Turki untuk mengekspor pengiriman gandum Ukraina melintasi Laut Hitam.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-104: Zelenskyy Akui Pasukan Putin Unggul di Sievierodonetsk

Turki telah mendorong kesepakatan antara Rusia dan Ukraina untuk meredakan krisis pangan global dengan merundingkan jalur aman untuk biji-bijian yang terjebak di pelabuhan Laut Hitam, tetapi upayanya mendapat perlawanan.

Ukraina mengatakan Rusia memberlakukan kondisi yang tidak masuk akal sedangkan Kremlin mengatakan pengiriman tergantung pada penghentian sanksi.

- Pemerintah Finlandia berencana untuk mengubah undang-undang perbatasan untuk memungkinkan pembangunan penghalang di perbatasan timurnya dengan Rusia.

Langkah untuk mengamandemen undang-undang perbatasan terjadi ketika pemerintah Finlandia bergegas untuk memperkuat keamanan perbatasan di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan upaya Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Baca juga: Mantan Panglima Tinggi NATO Sebut Babak Baru Perang Rusia-Ukraina Terjadi di Laut Hitam

- Hampir 5 juta orang Ukraina telah terdaftar di seluruh Eropa sejak awal perang, menurut angka yang dikeluarkan oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved