Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-107: Zelenskyy Sebut Invasi sebagai Covid-22, Vaksinnya Senjata

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali melobi untuk mendapatkan lebih banyak senjata dari Barat membandingkan invasi Rusia dan pandemi Covid-19.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar US News | France24
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Zelenskyy Sebut Invasi Putin sebagai Covid-22, Vaksinnya Senjata dan Sanksi. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Jumat (10/6/2022) terhitung telah berlangsung selama 107 hari.

Invasi ini dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Putin menyebut serangan ini sebagai 'operasi militer khusus' yang bertujuan untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.

Konflik bersenjata yang melibatkan dua negara Eropa bertetangga itu hingga kini masih berlanjut dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Baca juga: Rusia: Ukraina Siapkan Penggunaan Senjata Kimia di Kota Sumy lalu Dituduhkan ke Moskow

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-107 perang Rusia dengan Ukraina:

- Pasukan Ukraina mengklaim bahwa mereka telah maju dalam pertempuran jalanan yang sengit di Sievierodonetsk.

Tetapi Ukraina mengatakan satu-satunya harapan mereka untuk membalikkan keadaan adalah dengan lebih banyak artileri untuk mengimbangi daya tembak besar-besaran Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negara itu "berpegangan" pada kota-kota garis depan utama di Donbas.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-106: Zaporizhzhia Berencana Gabung ke Negara Putin

“Sievierodonetsk, Lysychansk, dan kota-kota lain di Donbas, yang sekarang dianggap sebagai target utama oleh penjajah,” kata Zelenskyy.

Zelenskyy menambahkan bahwa Ukraina telah mencapai beberapa keberhasilan di Zaporizhzhia.

- Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan bahwa jika Barat dapat memasok senjata jarak jauh, pasukan Ukraina akan dapat "membersihkan Sievierodonetsk (dari pasukan Rusia) dalam dua atau tiga hari."

Pernyataan Haidai itu datang setelah Zelenskiy mengatakan pertempuran untuk kota timur Ukraina tersebut akan menentukan nasib Donbas dan mungkin melihat pertempuran paling sulit sejak invasi Rusia dimulai.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-106: Zaporizhzhia Berencana Gabung ke Negara Putin

- Zelenskyy kembali melobi untuk mendapatkan lebih banyak senjata dari Barat.

Zelenskyy membandingkan invasi Rusia dengan pandemi Covid-19 serta menggambarkan senjata dan sanksi sebagai vaksin.

“Senjata dan sanksi adalah vaksin melawan Covid-22 yang dibawa oleh Rusia,” sebut Zelenskiy melalui tautan video di gala untuk merayakan 100 orang paling berpengaruh versi majalah Time tahun ini.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved