Berita Wakatobi
Sandiaga Uno Sebut Sertifikasi Tanah di Destinasi Wisata Ciptakan Peluang Usaha dan Lapangan Kerja
Sandiaga Uno mengatakan penerbitan sertifikasi tanah di destinasi wisata dapat mendorong terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih luas.
Penulis: La Ode Muh Abiddin | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, WAKATOBI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan penerbitan sertifikasi tanah di destinasi wisata dapat mendorong terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih luas.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf usai menghadiri acara Sambung Rasa GTRA Summit 2022, di Patuno Resort, Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (8/6/2022).
"Jadi, masalah tanah ini jika tersertifikasi, bisa tiba-tiba datang peluang untuk keluar dari kemiskinan absolut bagi masyarakat, terutama masyarakat di pesisir ini bisa disolusikan," ucap Sandiaga Uno.
Kata dia, persoalan sertifikasi tanah memang kerap kali menjadi hambatan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mendapatkan modal usaha.
Hal ini juga berlaku bagi masyarakat, terutama di daerah pesisir yang ingin mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan formal untuk memulai usaha mereka.
Baca juga: Warga Rebutan Baju yang Dilempar Jokowi saat Kunjungan Kerja di Kampung Mola Raya Wakatobi Sultra
"Nah, Pesiden pun sudah memberikan arahan agar ada percepatan proses penerbitan sertifikasi tanah," ujar Sandiaga Uno.
Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022 sendiri merupakan sebuah tim yang dibentuk sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018,
GTRA tersebut dibentuk untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masayarakat terkait dengan reforma agraria.
Dalam GTRA Summit 2022 akan dibahas lebih dalam mengenai hambatan yang dihadapi dan solusi yang akan diambil.
Karena selama ini, banyak kendala reforma agraria, salah satu penyebab sertifikasi tanah itu sulit, karena terjadinya tumpang tindih kewenangan suatu wilayah atau destinasi.
Baca juga: Presiden Jokowi ‘Nyeker’ hingga Gulung Celana Saat Lepas Tukik Penyu di Wakatobi Sulawesi Tenggara
"Jadi ini adalah bagian dari penciptaan peluang serta upaya menyejahterakan masyarakat dan memulihkan ekonomi," kata Menparekraf.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil sependapat dengan Menparekraf Sandiaga Uno.
Menurut dia, ketika sertifikasi tanah dapat dilakukan dengan mudah, maka kesempatan untuk memulai usaha akan lebih terbuka.
"Seperti Pak Sandi kemukakan tadi, begitu kita sertifikatkan maka terbuka kesempatan untuk mereka masuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal," kata Sofyan.
Sofyan menuturkan pemerintah telah mengalokasikan dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) sekitar Rp200 triliun dengan bunga yang semakin rendah sekitar 6 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Membuka GTRA Summit 2022 di Wakatobi Sultra
"Hal ini dilakukan guna memberikan kesempatan kepada masyarakat kita untuk mendapat akses ke lembaga keuangan formal. Maka penyelesaian sertifikat menjadi sangat penting," ujarnya.
"GTRA Summit 2022 akan menjawab masalah ini. Kementerian akan diskusi mencari solusi kreatif bagi irisan kewenangan antarkementerian dan masalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara, Anggota DPR RI Daerah Perwakilan Sulawesi Tenggara, Hugua mengatakan secara khusus terkait Wakatobi di mana masalah pertanahan ini berkaitan dengan tata ruang atau tata letak.
Hal ini tentu berpengaruh terhadap tiga hal, pertama posisi Wakatobi sebagai taman nasional, kedua Wakatobi sebagai cagar biosfer dunia yang telah ditetapkan UNESCO.
Ketiga Wakatobi sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) dan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
Baca juga: Presiden Jokowi Bertolak ke Wakatobi Sultra, Hadiri GTRA Summit 2022 hingga Lepas Liarkan Tukik
"Saya pikir kehadiran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat penting," ujar mantan Bupati Wakatobi tersebut.
"Kami harap ke depan sesuai target pemerintah pusat, kurang lebih Rp2 triliun APBN, tidak hanya bersumber dari sektor migas, tapi sektor jasa pariwisata, karena sangat strategis," tuturnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Muh Abiddin)