Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-94: Putin Targetkan Menang dan Rebut Kyiv pada Akhir Tahun
Rusia merencanakan 'kemenangan skala penuh di Ukraina pada musim gugur' dan akan mencoba kembali untuk merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Dalam pidato video singkat, Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia terkonsentrasi di wilayah pesisir Ukraina dan menggunakan cadangan "artileri maksimum".
Baca juga: Perang Tak Kunjung Selesai, Rusia Kini Waspadai Ancaman Nuklir dari Ukraina, Sebut AS Terlibat
- Kanselir Austria Karl Nehammer, telah menyatakan bahwa Putin “siap untuk membahas pertukaran tahanan dengan Ukraina”, setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia tersebut.
Nehammer juga mengatakan Putin telah “memberikan sinyal bahwa dia cukup bersedia untuk mengizinkan ekspor melalui pelabuhan”.
“Kesediaan yang sebenarnya hanya akan menjadi nyata ketika benar-benar dilaksanakan.” imbuh Nehammer.
- Rusia mengharapkan untuk menerima 14 miliar dolar dalam pendapatan minyak dan gas tambahan tahun ini.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-91: Putin Disebut Orang Gila hingga Temuan 200 Mayat di Mariupol
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov.
Siluanov juga mengatakan bahwa pendapatan tambahan akan dihabiskan untuk invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina.
- Presiden AS Joe Biden menuduh Putin berusaha "menghapus" budaya dan identitas Ukraina selama pidatonya.
Biden juga mengatakan bahwa Putin secara tidak sengaja “menjadikan NATO di seluruh Eropa” setelah Swedia dan Finlandia mencari keanggotaan dalam aliansi tersebut setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Daftar Senjata Ilegal yang Dipakai Rusia di Ukraina Termasuk Bom FAB-250: Bukti Kejahatan Perang
- Amerika Serikat diperkirakan akan mengirim sistem roket jarak jauh ke Ukraina yang dapat diumumkan paling cepat minggu depan, lapor CNN.
Sistem roket, sistem roket peluncuran ganda atau MLRS, telah menjadi permintaan utama pejabat Ukraina yang mengatakan perlu untuk menangkal kemajuan Rusia.
- Lebih dari 100 penjaga nasional Rusia telah dipecat karena menolak berperang di Ukraina, dokumen pengadilan menunjukkan.
Kasus 115 pengawal nasional, pasukan yang juga dikenal sebagai Rosgvardia, tampaknya merupakan indikasi paling jelas tentang perbedaan pendapat di antara beberapa bagian pasukan keamanan Rusia atas invasi ke Rusia.
- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa sebanyak 4.031 warga sipil, termasuk 261 anak-anak, telah tewas sejak Rusia pertama kali menginvasi Ukraina pada Februari lalu.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)