Perang Tak Kunjung Selesai, Rusia Kini Waspadai Ancaman Nuklir dari Ukraina, Sebut AS Terlibat
Rusia kini mewaspadai ancaman penggunaan senjata nuklir dari Ukraina dalam perang yang hingga Rabu (25/5/2022) telah berlangsung selama 91 hari.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Rusia kini mewaspadai ancaman penggunaan senjata nuklir dari Ukraina dalam perang yang hingga Rabu (25/5/2022) telah berlangsung selama 91 hari.
Peringatan akan penggunaan nuklir ini muncul saat invasi Rusia di Ukraina memasuki bulan keempat sejak dimulai pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.
'Operasi militer khusus' tersebut diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri "genosida" di Donbass, serta "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Sputnik pada Rabu (25/5/2022), Rusia juga memperingatkan kemungkinan Ukraina mengembangkan senjata nuklir menjelang invasi tersebut.
Baca juga: Rentetan Aksi Penembakan di Amerika Serikat, Total Korban Tewas Capai 80 Orang dalam Kurun 5 Tahun
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu selama pertemuan para menteri negara anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO).
Shoigu menyatakan bahwa ada ancaman nyata dari Ukraina yang memproduksi senjata nuklir dan cara pengirimannya.
Shoigu menambahkan bahwa Moskow telah memperoleh bukti yang membuktikan bahwa Kiev melanggar perjanjian internasional dengan mengambil bagian dalam pengembangan jenis lain dari senjata pemusnah massal.
“Jaringan lebih dari 30 laboratorium biologi yang terlibat dalam program biologi militer Amerika Serikat telah dibuat (di Ukraina). Dokumen menunjukkan bahwa penelitian (di laboratorium ini) dilakukan secara diam-diam yang melanggar kewajiban internasional,” ungkap Shoigu.
Baca juga: Pria Penembak SD Texas yang Tewaskan 19 Murid Ternyata Masih Remaja, Senjata dari Kado Ulang Tahun
Lebih lanjut Shoigu mengatakan bahwa komponen senjata biologis telah diproduksi di dekat perbatasan Rusia.
Menurutnya, metode destabilisasi situasi epidemiologi di Rusia juga dipelajari di biolab ini.
Moskow: Barat Mengubah Ukraina Menjadi Alat untuk Menekan Rusia
Shoigu juga menekankan selama pertemuan CSTO bahwa negara-negara Barat telah segera mengorganisir pasokan senjata mematikan.
Baca juga: Daftar Senjata Ilegal yang Dipakai Rusia di Ukraina Termasuk Bom FAB-250: Bukti Kejahatan Perang
Serta kampanye disinformasi global besar-besaran mengenai ketakutan atas kekalahan pasukan Ukraina yang akan segera terjadi.
Shoigu mengungkapkan bahwa sebanyak 6.000 tentara bayaran telah tiba di Ukraina untuk tujuan yang sama.
Shoigu pun menuduh NATO mencoba mengubah Ukraina menjadi negara yang memusuhi Rusia, menggunakannya sebagai alat untuk menekan Moskow.