Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-91: Putin Disebut Orang Gila hingga Temuan 200 Mayat di Mariupol

Ukraina: Invasi dalam 'fase paling aktif'; Pasukan Rusia menguasai tiga wilayah Donetsk; hingga 200 mayat ditemukan di ruang bawah tanah Mariupol.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar The Guardian
Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang yang terjadi antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina terhitung hingga hari ini, Rabu (25/5/2022) telah berlangsung selama 91 hari.

Konflik bersenjata di Eropa antara dua negara bertetangga ini dimulai sejak Kamis, 24 Februari lalu.

Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serang penuh ke Ukraina.

Tujuan invasi yang disebut Rusia 'operasi militer khusus' ini adalah demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Baca juga: Daftar Senjata Ilegal yang Dipakai Rusia di Ukraina Termasuk Bom FAB-250: Bukti Kejahatan Perang

Adapun invasi Rusia di Ukraina sampai saat ini masih berlangsung panas dan tak kunjung ada tanda-tanda untuk berakhir.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-91 perang Rusia dengan Ukraina:

- Kampanye militer Rusia di Ukraina telah memasuki fase paling aktif, menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk.

Motuzyanyk menyebut pertempuran yang terjadi di Ukraina timur dapat menentukan nasib negara itu.

Baca juga: Diplomat Veteran Rusia di Markas PBB Mundur gegara Malu, Sudah Niat sejak Awal Invasi ke Ukraina

“Situasi di front (timur) sangat sulit karena nasib negara ini mungkin sedang diputuskan (di sana) sekarang.” ujar Motuzyanyk.

- Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menguasai tiga kota wilayah Donetsk termasuk Svitlodarsk.

Sebelumnya hari ini, dilaporkan bahwa pasukan Rusia telah memasuki Svitlodarsk dan menggantung bendera Rusia di atas gedung administrasi kota.

- Gubernur Luhansk Sergiy Gaidai mengatakan situasi di sana “semakin buruk” saat pasukan Rusia maju.

Baca juga: Saat Biden Sebut Perang Rusia Vs Ukraina Picu Krisis Global: Hukum Internasional dan HAM Dilanggar

“Situasinya sangat sulit dan sayangnya semakin memburuk. Ini semakin buruk setiap hari dan bahkan setiap jam,” kata Gaidai.

“Mereka hanya menghilangkan Severodonetsk dari bumi.” imbuhnya.

Luhansk sendiri merupakan wilayah Ukraina yang terletak di bagian timur.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved