18 Siswa SD di Texas dan 3 Orang Dewasa Tewas Ditembak, Biden Perintahkan Bendera Setengah Tiang
Presiden AS Joe Biden memerintahkan bendera di semua gedung federal AS dikibarkan setengah tiang sebagai reaksi atas aksi penembakan SD di Texas.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi penembakan di sebuah sekolah dasar (SD) di negara bagian terbesar Amerika Serikat (AS), Texas menewaskan 21 orang pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat.
Senator Texas mengungkapkan bahwa sebanyak 18 murid SD dan 3 orang dewasa tewas dalam penyerangan brutal di sekolah tersebut.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, seorang pria bersenjata yang melepaskan tembakan di sebuah sekolah dasar di Texas pada Selasa mengakibatkan sedikitnya 18 anak-anak dan 3 orang dewasa tewas.
Menurut Senator negara bagian tersebut, penyerangan ini menandai penembakan sekolah paling mematikan dalam sejarah negara bagian dan yang terburuk di AS dalam dekade terakhir.
Baca juga: Banjir Rob Pantura Meluas, Semarang hingga Cirebon Terendam, Pengiriman Logistik Terganggu
Senator Roland Gutierrez dari Texas mengatakan dia diberi pengarahan oleh polisi negara bagian tentang informasi kematian terbaru dalam penembakan mematikan di SD Robb di Uvalde, sebuah komunitas Latin yang padat.
Yang mana terletak sekitar 85 mil sebelah barat San Antonio dekat perbatasan Meksiko.
Tiga orang yang terluka dalam serangan itu masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius, kata sang senator.
Sebelumnya, Gubernur Texas Greg Abbott pada Selasa mengatakan kepada wartawan bahwa setidaknya 14 anak dan satu orang dewasa tewas dalam penembakan di sekolah di barat daya negara bagian itu.
Penembak tewas di tempat kejadian, kata Abbott pada konferensi pers.
Baca juga: Daftar Senjata Ilegal yang Dipakai Rusia di Ukraina Termasuk Bom FAB-250: Bukti Kejahatan Perang
Tampaknya dia ditembak oleh petugas yang merespons penyerangan tragis tersebut.
Dua petugas terkena peluru, tetapi tidak mengalami luka serius, tambah sang gubernur.
Seorang juru bicara polisi Uvalde belum mengonfirmasi jumlah, identitas atau usia korban tewas seperti yang diberikan oleh gubernur.
Meski begitu, korban kemungkinan berusia antara tujuh dan sepuluh tahun.
Baca juga: Saat Biden Sebut Perang Rusia Vs Ukraina Picu Krisis Global: Hukum Internasional dan HAM Dilanggar
Penembakan itu terjadi sekitar pukul 11.30 dan tampaknya pria bersenjata itu bertindak sendiri, kata Pete Arredondo selau Kepala Departemen Kepolisian distrik sekolah independen yang dikonsolidasikan Uvalde dalam konferensi pers singkat pada Selasa (24/5/2022) sore waktu setempat.
Pria bersenjata itu memasuki sekolah dengan membawa pistol dan mungkin senapan, kata Abbott.
Para pejabat tidak segera mengungkapkan motifnya, tetapi Abbott mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Salvador Ramos (18) dari Uvalde.
Abbott mengatakan ada laporan bahwa pria itu juga menembak neneknya sebelum masuk sekolah, tetapi gubernur tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang kondisinya.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karin Jean-Pierre mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden yang sedang dalam perjalanan kembali dari kunjungan kepresidenan ke Asia, telah diberi pengarahan “tentang berita mengerikan penembakan sekolah dasar di Texas dan akan terus diberi pengarahan secara teratur sebagai informasi menjadi tersedia."
Baca juga: AS hingga Jepang Walk Out dari Rapat APEC Imbas Perang Rusia-Ukraina, Apakah Indonesia Ikut?
"Doanya bersama keluarga yang terkena dampak peristiwa mengerikan ini, dan dia akan berbicara malam ini ketika dia tiba kembali di Gedung Putih." ungkap Karin Jean-Pierre, Selasa (24/5/202)
Menurut Karin Jean-Pierre, Biden memerintahkan semua bendera di gedung federal dikibarkan setengah tiang.
Sebelumnya, ketika berita penembakan menyebar pada Selasa (24/5/2022), Rumah Sakit Memorial Uvalde mengatakan menerima 13 anak melalui ambulans atau bus setelah penembakan.
Rumah sakit lalu mengatakan bahwa ada dua korban yang meninggal.
Baca juga: Tentara Muda Rusia yang Jalani Sidang Kejahatan Perang Akui Tembak Mati Warga Ukraina saat Bersepeda
Rumah sakit lain yakni RS Universitas, mengatakan bahwa seorang wanita berusia 66 tahun dan seorang gadis berusia 10 tahun berada dalam kondisi kritis.
Tom Nordwick, Kepala Eksekutif RS Memorial Uvalde, mengatakan kepada Guardian bahwa 16 orang dibawa ke ruang gawat darurat dari penembakan itu.
Nordwick menyebut dua orang meninggal pada saat kedatangan, dan 13 di antaranya adalah anak-anak yang dirawat di UGD.
Di sekolah, nampak kehadiran aparat kepolisian yang ketat mengepung gedung, petugas dengan rompi tebal mengalihkan lalu lintas, dan agen FBI lalu lalang.
Baca juga: Tentara Rusia yang Bunuh Kakek-kakek Ukraina Divonis Penjara Seumur Hidup, Pengacara Tak Terima
Beberapa penembakan massal paling mematikan di AS telah terjadi di Texas dalam beberapa tahun terakhir.
Antara lain penembakan El Paso Walmart pada 2019 yang menewaskan 23 orang; penembakan di sekolah Sante Fe pada tahun 2018 yang menewaskan sepuluh orang; dan penembakan gereja tahun 2017 di Sutherland Springs yang merenggut 26 korban.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)