Tentara Muda Rusia yang Jalani Sidang Kejahatan Perang Akui Tembak Mati Warga Ukraina saat Bersepeda

Inilah tampang tentara muda Rusia yang jalani sidang kejahatan perang pertama di Ukraina, akui tembak mati pria tua saat bersepeda.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AP/Efrem Lukatsky
Vadim Shysimarin (21) selama sidang pengadilan di Kyiv pada Rabu (18/5/2022). Inilah tampang tentara muda Rusia yang jalani sidang kejahatan perang pertama di Ukraina, akui tembak mati pria tua saat bersepeda. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang tentara Rusia menjalani sidang kejahatan perang pertama di Ukraina pada Rabu (18/5/2022).

Tentara itu bernama Vadim Shysimarin (21), seorang Komandan Tank Rusia.

Prajurit pemuda itu mengaku bersalah dalam pengadilan kejahatan perang Ukraina yang pertama kali dilakukan sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, Shysimarin mengaku telah menembak mati warga sipil yakni seorang pria berusia 62 tahun yang sedang bersepeda.

Baca juga: Sebut Invasi Rusia Tak Berjalan sesuai Rencana, NATO Yakin Ukraina Bisa Menangkan Perang

Peristiwa ini terjadi saat korban mengendarai sepedanya di jalan desa hingga akhirnya ditembak oleh Shysimarin pada akhir bulan Februari 2022 lalu.

Shysimarin tampak duduk dengan wajah tanpa emosi ketika jaksa merinci tuduhan bahwa dia telah menembakkan senjatanya yakni AK-47 ke korban yang tidak bersenjata dari jendela mobil di wilayah timur laut Sumy.

Kejaksaan Ukraina bergerak cepat dalam menangani kasus penembakan ini.

Pasalnya, sangat tidak biasa untuk mengadakan persidangan sementara konflik masih berlangsung.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-84: Apa yang Terjadi Jika Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah pada Rusia?

Belum pernah terjadi juga sebelumnya untuk melakukan persidangan kejahatan perang ini dalam beberapa minggu.
Diketahui bahwa korban ditembak mati kurang dari tiga bulan yang lalu, yakni pada hari-hari pertama setelah invasi Rusia di Ukraina.

Tetapi Ukraina telah menjadikan pencarian keadilan atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia sebagai prioritas.

Jaksa Ukraina pun mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang bahkan di daerah yang masih terancam oleh pasukan musuh atau yang dipenuhi dengan ranjau.

Baca juga: Putin Sebut Eropa Lakukan Bunuh Diri Ekonomi karena Hentikan Pasokan Energi dari Rusia

Kasus ini disidangkan oleh tiga hakim, yang harus mencapai keputusan bulat agar tersangka dapat dihukum dan dijatuhi hukuman, bahkan setelah pengakuan bersalah.

Adapun Shysimarin menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan terhadap warga sipil tersebut.

Dalam persidangan ini akan mendengarkan keterangan dari dua orang saksi, salah satunya adalah istri korban.

Sedangkan satu orang saksi lainnya adalah tentara Rusia yang berada di dalam mobil bersama Shysimarin pada saat penembakan dan kemudian ditawan oleh orang Ukraina.

Baca juga: Update Hari Ke-84 Invasi di Ukraina: Rudal Rusia Hujani Chernihiv hingga Proses Perundingan Damai

Dihadirkan pula dalam persidangan yakni barang bukti termasuk senjata yang diduga digunakan saat pembunuhan.

Terdakwa Shysimarin sendiri berasal dari Ust Illyinsk di wilayah tenggara Irkutsk, Rusia.

Shysimarin merupakan komandan divisi tank Kantemirovskaya pada hari pembunuhan yakni 28 Februari 2022 di Desa Chupakhivka, Ukraina.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved