Update Hari Ke-79 Invasi: Ukraina Bakar Kapal Militer Rusia hingga Sidang Pertama Kejahatan Perang
Sederet kejadian pada hari ke-79 perang Rusia Vs Ukraina: Ukraina Klaim Bakar Kapal Militer Rusia hingga Sidang Kejahatan Perang Pertama di Kyiv.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Jumat (13/5/2022) telah berlangsung selama 79 hari.
Konflik bersenjata antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-79 perang Rusia dengan Ukraina:
Baca juga: Rusia Ancam Finlandia akan Ada Konsekuensi karena Susul Ukraina Ingin Gabung ke NATO
- Salah satu pengadilan di Ibu Kota Ukriaina, Kyiv akan mengadakan persidangan kejahatan perang pertama dari invasi.
Vadim Shysimarin (21), seorang komandan di divisi tank Kantemirovskaya Rusia, dituduh menembak mati seorang pria tak bersenjata berusia 62 yang sedang bersepeda dan berbicara di telepon di Desa Chupakhivka, Kota Sumy, Ukraina.
Shysimarin diperintahkan "untuk membunuh seorang warga sipil sehingga dia tidak akan melaporkan mereka ke pembela Ukraina", menurut jaksa.
- Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan akan mengambil langkah-langkah “teknis-militer” jika Finlandia mengajukan permohonan aksesi NATO.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-78 Perang di Ukraina: Finlandia Gabung NATO untuk Berlindung dari Rusia
Yakni setelah Presiden Finlandia Sauli Niinistö dan Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, mengatakan bahwa negaranya harus bergabung dengan aliansi militer NATO “tanpa ditunda" pada Kamis (12/5/2022).
Swedia diperkirakan akan menyusul langkah Finlandia dalam beberapa hari untuk bergabung ke NATO.
- Rusia dapat menyetop pasokan gasnya ke Finlandia pada Jumat (13/5/2022), sehari setelah para pemimpin Finlandia mengumumkan akan mendaftar untuk bergabung dengan NATO, menurut laporan.
- Senator Republik Rand Paul telah memblokir pengesahan RUU bantuan Amerika Serikat senilai 40 miliar dolar untuk Ukraina dalam forum Senat AS.
Baca juga: Update Hari Ke-78 Perang: Ukraina Sebut Rusia Berencana Caplok Kherson hingga Peringatan Zelenskyy
Paul menuntut perubahan termasuk seorang inspektur jenderal untuk mengawasi bagaimana uang itu dibelanjakan.
- Michael Carpenter, Duta Besar AS untuk Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), mengatakan bahwa "setidaknya beberapa ribu orang Ukraina" telah dikirim ke apa yang disebut "pusat penyaringan" di Rusia.
Tempat di mana mereka menjadi sasaran "penganiayaan brutal". interogasi”.
Puluhan ribu lainnya, lanjut Carpenter, telah dievakuasi ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Rusia.
Baca juga: Intelijen AS: Putin Bersiap Perpanjang Invasi Ukraina dan Masih Berniat Capai Tujuan di Luar Donbas
Carpenter mengatakan bahwa salah satu korban mengatakan "semua orang takut dibawa ke Donetsk", di mana mereka bisa menjadi korban "penyelidikan lebih lanjut atau pembunuhan".
- Langkah-langkah mendesak untuk mematahkan blokade ekspor gandum Rusia dari pelabuhan Ukraina, termasuk upaya membuka rute melalui Rumania dan Baltik, sedang dibahas pada pertemuan tiga hari Menteri Luar Negeri dan Pertanian G7 di Jerman.
Sebelum perang, sebagian besar makanan produksi Ukraina yang cukup untuk memberi makan 400 juta orang, diekspor melalui tujuh pelabuhan Laut Hitamnya.
- Ukraina mengatakan telah merusak dan membakar Vsevolod Bobrov, kapal logistik angkatan laut Rusia di Laut Hitam.
Baca juga: DPR AS Setujui RUU Paket Bantuan Senilai 40 Miliar Dolar ke Ukraina untuk Gagalkan Invasi Rusia
Vsevolod Bobrov berada di dekat Pulau Ular, kata Serhiy Bratchuk, Juru Bicara Administrasi Militer Regional Odesa di Ukraina selatan.
The Guardian tidak dapat secara independen memverifikasi detailnya.
Kementerian Pertahanan Rusia juga belum memberikan tanggapannya atas klaim Ukraina tersebut.
- Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan “negosiasi yang sangat sulit” sedang berlangsung untuk mengevakuasi 38 pejuang yang terluka parah dari pabrik baja Azovstal di Kota pelabuhan Mariupol, dengan imbalan tawanan perang Rusia.
Baca juga: Update Hari Ke-77 Invasi di Ukraina: Rudal Rusia Hujani Odesa hingga Fase Baru Perang
"Kami bekerja selangkah demi selangkah," sebut Vereshchuk.
"Kami akan bertukar 38 (orang), lalu kami akan melanjutkan." imbuhnya.
- Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mencatat jumlah orang yang melarikan diri dari Ukraina untuk menghindari invasi Rusia telah melampaui enam juta jiwa.
Sedangkan, delapan juta orang lainnya telah mengungsi di dalam Ukraina.
Baca juga: Kisah Iskandar WNI di Ukraina asal Binjai Penyintas Perang Rusia: 3 Minggu Sembunyi di Bunker
- Hampir 100 anak tewas di Ukraina selama April, tetapi angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, menurut Unicef.
Wakil Direktur Eksekutif Unicef, Omar Abdi, menuntut diakhirinya pemboman sekolah-sekolah Ukraina.
Abdi menambahkan bahwa satu dari enam sekolah yang didukung Unicef di Ukraina timur telah "rusak atau hancur" pada minggu lalu.
- Para pemimpin Uni Eropa berencana untuk menilai keanggotaan Ukraina bulan depan, menurut Kemnlu Prancis.
Baca juga: Saat Ukraina Berhasil Pukul Mundur Pasukan Rusia dari Kharkiv Disebut Tanda Fase Baru Perang
- Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah mengeluarkan resolusi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran oleh pasukan Rusia di beberapa bagian Ukraina yang sebelumnya berada di bawah kendali mereka.
Yakni dengan maksud untuk meminta pertanggungjawaban mereka.
Resolusi tersebut disahkan oleh mayoritas yang kuat, dengan 33 anggota memberikan suara mendukung.
Sedangkan dua negara yakni Cina dan Eritrea menentang.
Baca juga: Putin saat Pidato Victory Day 9 Mei: Samakan Invasi Rusia di Ukraina dengan Perang Dunia II
Adapun terdapat juga 12 suara yang abstain.
- Kepala HAM PBB, Michelle Bachelet, mengatakan 1.000 mayat telah ditemukan di Ibu Kota Ukraina, Kyiv dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Bachelet, banyak pelanggaran yang diverifikasi karena invasi Rusia di Ukraina diduga merupakan kejahatan perang.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)