Berita Kendari
Diduga Janggal, Keluarga Desak Polisi Autopsi Jenazah Amis Ando, Tahanan yang Tewas di Polres Muna
Amis Ando merupakan tahanan kasus dugaan pengancaman, namun, tewas saat ditahan di Kepolisian Resor atau Polres Muna.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Muhammad Israjab
Beber Kejanggalan

Kaka korban La Nisan mengatakan, pihaknya mendapati sejumlah kejanggalan atas kematian Amis Ando.
Kejanggalan itu terungkap saat jenazah korban hendak dimandikan untuk dimakamkan.
"Ada tanda-tanda kekerasan, memar di bagian belakang, telinga, dada, kemudian mengeluarkan busa dari mulut," ungkap Nisan.
Tak hanya itu, di pergelangan tangan kanan dan kiri Amis Ando terdapat luka lecet yang menghitam.
Bukti tanda kekerasan itu akhirnya didokumentasikan pihak keluarga untuk memastikan kematian Amis Ando sebenarnya.
Hal itu juga dibuktikan dengan hasil visum sementara dari pihak RSUD Muna yang ditunjukkan pihak keluarga.
Tercatat dalam hasil visum et repertum, pergelangan tangan dengan panjang 2 sentimeter dan lebar 1 sentimeter.
Baca juga: Pria Asal Lombok Timur NTB Nyasar di Kendari, Polresta Bakal Bawa Pulang ke Kampung Halaman
Visum itu juga mencatat ada luka lebam di tubuh bagian belakang jenazah Amis Ando.
Kejanggalan lain adalah, kata Nisan, polisi tidak memperlihatkan baju yang digunakan Amis Ando saat ditangkap.
Meski Nisan mendesak polisi agar sekedar diperlihatkan, namun tak juga diberikan.
Polisi hanya menunjukkan celana dan jaket korban.
"Baju dan baju dalam korban mereka tidak berikan, katanya ada di kamar mandi, kotor sekali. Saya cek di kamar mandi, tapi ternyata tidak ada," bebernya.
Nisan pun meminta kepolisian agar terbuka dengan penyelidikan yang dilakukan, sehingga pihaknya bisa mendapatkan keadilan.
"Kami minta agar polisi transparan, karena kami meminta keadilan apa sebenarnya yang menyebabkan almarhum meninggal," tandasnya.