Berita Kendari
Diduga Janggal, Keluarga Desak Polisi Autopsi Jenazah Amis Ando, Tahanan yang Tewas di Polres Muna
Amis Ando merupakan tahanan kasus dugaan pengancaman, namun, tewas saat ditahan di Kepolisian Resor atau Polres Muna.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Keluarga korban mendesak polisi agar melakukan autopsi terhadap jenazah Amis Ando (45).
Amis Ando merupakan tahanan kasus dugaan pengancaman, namun, tewas saat ditahan di Kepolisian Resor atau Polres Muna.
Permintaan autopsi didesak pihak keluarga, karena menduga kuat kematian Amis Ando janggal.
Diketahui, Amis Ando tewas usai ditahan selama 12 jam di sel tahanan Mapolres Muna.
Baca juga: Kronologi Tahanan Polres Muna Tewas, Ada Tanda-tanda Dugaan Disiksa, Begini Kata Polisi
Amis Ando ditangkap aparat Polres Muna lalu digelandang di sel tahanan Mapolres Muna pada Selasa (3/5/2022) pukul 20.00 Wita.
Amis Ando ditangkap setelah diduga melakukan pengancam warga menggunakan senjata tajam dalam keadaan mabuk.
Keluarga korban mendapat kabar Amis Ando meninggal dunia saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna pada Rabu (4/5/2022) pukul 08.00 Wita.
Keluarga korban pun merasa janggal atas kematian Amis Ando tersebut dan mendatangi RSUD Muna.
Di RSUD Muna, kerabat dan keluarga Amis Ando bersitegang dengan aparat kepolisian karena tak terima dengan kejadian itu.
Keluarga korban, La Nisan (47) meminta Polres Muna untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Amis Ando.
Padahal, sebelumnya sudah menandatangani pernyataan menolak autopsi diketahui lurah setempat.
"Dari rumah sakit memang belum melihat kondisi almarhum (ada lebam), polisi juga melarang foto (jenazah)," ujar saat dihubungi melalui telepon, pada Kamis (5/5/2022).
Baca juga: Keluarga Beberkan Kejanggalan Tewasnya Tahanan Polres Muna, Diduga Disiksa, Lebam Sekujur Tubuh
Namun, keluarga berubah pikiran setelah mendapati kondisi tubuh jenazah terdapat luka lebam di sekujur tubuh saat hendak dimandikan.
"Saat dibuka, mau dimandikan, banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada almarhum ini," bebernya.
"Dari pihak keluarga mendesak kepolisian supaya kasus diusut dengan tuntas. Harus diautopsi, supaya kami memastikan kebenaran (penyebab meninggal). Apakah adik saya ini meninggal secara wajar atau tidak," imbuhnya.