UPDATE Hari Ke-43 Perang: Sanksi Baru Barat hingga Ukraina Sebut Rusia Tutupi Kekejaman di Mariupol
Sederet kejadian pada hari ke-43 perang Rusia dengan Ukraina: Paket sanksi baru Barat hingga Zelenskyy tuduh Rusia sembunyikan bukti kekejaman perang.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung pada Kamis (7/4/2022), perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 43 hari.
Konflik bersenjata di antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian pada hari ke-43 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui:
Baca juga: Saat Fakta Penemuan Ratusan Mayat Warga Sipil Ukraina di Kota Bucha Bertentangan dengan Klaim Rusia
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan paket baru sanksi Barat terhadap Rusia 'tidak cukup'.
Zelenskyy juga menyebut tanpa tindakan yang lebih menyakitkan dan pasokan senjata, Rusia akan melihat tindakan tersebut sebagai izin untuk meluncurkan serangan berdarah baru.
Dalam pidato hariannya pada Kamis (7/4/2022), Zelenskyy menyerukan dunia demokratis untuk menolak minyak Rusia.
Serta sepenuhnya memblokir bank-bank Rusia dari sistem keuangan internasional, setelah AS, Inggris dan Uni Eropa meluncurkan sanksi baru terhadap Moskow.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-42 Perang: Ukraina Rebut Medan Utama, Rusia Melamban dan Kena Sanksi Tambahan
- Sanksi dari Amerika Serikat menargetkan bank dan elit Rusia.
Termasuk larangan setiap orang Amerika Serikat untuk berinvestasi di Rusia serta sanksi terhadap putri dari Putin.
- Inggris bekerja sama dengan AS dalam pembekuan aset terhadap bank-bank Rusia dan melarang semua investasi keluar baru ke Rusia.
- Uni Eropa mengumumkan paket sanksi yang luas, termasuk larangan impor batu bara dan larangan transaksi pada bank Rusia.
Baca juga: Tanggapi Dugaan Genosida di Ukraina, Sekutu Uni Eropa Kompak Usir Ratusan Diplomat Rusia
- Para menteri luar negeri NATO akan bertemu di Brussel, Belgia pada Kamis (7/4/2022) untuk pembicaraan dua hari guna mengakhiri perang Rusia Vs Ukraina.
- Sayap kanan Hungaria, Perdana Menteri sekutu Putin Viktor Orbán memberikan konferensi pers.
Yakni di mana Orbán mengatakan dia telah menawarkan untuk menengahi pembicaraan dengan Rusia.
Orbán juga menawarkan untuk bekerja menuju gencatan senjata, sambil berhenti menyetujui untuk memperpanjang sanksi UE terhadap pengiriman minyak dan gas Rusia.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-42 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Ingin Putin Diadili hingga Sindir PBB
- Zelenskyy mengatakan pasukan Kremlin berusaha menutupi bukti kekejaman saat menginvasi Ukraina.
"Kami memiliki informasi bahwa militer Rusia telah mengubah taktiknya dan mencoba untuk memindahkan orang-orang yang terbunuh dari jalan-jalan dan ruang bawah tanah ini hanya upaya untuk menyembunyikan bukti dan tidak lebih," sebut Zelenskyy Kamis (7/4/2022), tetapi tidak memberikan bukti.
- Militer Rusia kini telah mengalihkan fokusnya ke timur Ukraina.
Yakni dengan otoritas Ukraina di Luhansk dan Donetsk memperingatkan bahwa warga sipil harus pergi secepat mungkin.
Baca juga: Jawaban Rusia soal 410 Mayat di Kota Bucha yang Disebut Ukraina Korban Genosida: Pertunjukan Tragis
Itu terjadi ketika pejabat barat mengatakan mundurnya Rusia dari sekitar Ibu kota Ukraina, Kyiv dan timur laut negara itu sekarang 'sebagian besar selesai'.
Dan itu akan memakan waktu 'setidaknya seminggu' sebelum unit yang dibentuk kembali bisa pergi ke Donbas dan mungkin lebih lama.
- Rusia menyembunyikan 'ribuan' orang yang tewas di Mariupol, Ukraina, kata Zelenskyy.
Zelenskyy juga menyebut pasukan Rusia memblokir akses kemanusiaan ke Kota pelabuhan Mariupol yang terkepung karena ingin menyembunyikan bukti 'ribuan' orang tewas di sana.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-41 Perang, Zelenskyy Tantang PBB untuk Bertindak, Bantahan Rusia soal 410 Mayat
- Lebih dari 5.000 warga sipil, termasuk 210 anak-anak, tewas di Mariupol sejak dimulainya invasi Rusia di Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko.
Boichenko mengatakan 90 persen dari infrastruktur kota telah hancur.
Menurut Boichenko, pasukan Rusia telah menargetkan sebuah rumah sakit di mana 50 orang dibakar sampai mati.
Baca juga: Ketika Barat Siapkan Sanksi Baru ke Rusia, Biden Kembali Sebut Putin Penjahat Perang di Ukraina
Lebih lanjut Boichenko menuturkan bahwa serangan Rusia di Kota Mariupol telah menghalangi akses ke makanan dan persediaan.
Sehingga konvoi kemanusiaan Palang Merah tidak berhasil masuk.
- Tentara Ukraina sedang dilatih di AS untuk mengoperasikan drone Switchblade mematikan yang dipasok Washington ke Kyiv, kata Pentagon, Rabu (6/4/2022).
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan itu adalah 'sangat kecil' jumlah pasukan Ukraina yang sudah berada di AS sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Baca juga: Alasan Rusia Tarik Dua Pertiga Pasukan dari Ukraina, Pentagon Sebut Bukan karena Kalah atau Gagal
- Inggris sedang menyusun rencana untuk mengirim kendaraan lapis baja ke Ukraina, menurut The Times.
Pilihannya termasuk mengirim kendaraan patroli yang dilindungi, seperti Mastiff.
Atau kendaraan seperti Jackal, yang dapat digunakan sebagai kendaraan patroli pengintaian atau jarak jauh, kata laporan Kementerian Pertahanan Inggris.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)