Berita Kendari
KAHMI Sulawesi Tenggara Desak Polresta Kendari Segera Tetapkan Tersangka Penganiaya Kadernya
Insiden penganiyaan menimpa kader Kahmi Sultra, Herry merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dikbud Sulta
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Muhammad Israjab
Setiba di kantor, ia bertemu kasir bernama Roslina dan menyampaikan keinginannya itu.
Namun, sang kasir malah menghubungi Sugeng Purnomo yang merupakan suami Roslina.
"Setelah menelpon, Roslina mengatakan SHU untuk anak-anak saya harus diambil sendiri, lalu saya pertanyakan alasannya, apa dasar hukumnya" beber Herry saat dihubungi melalui WhatsApp Messenger, Rabu (30/03/2022).
Namun, sang kasir tak bisa mengelak sehingga adu mulut pun tak terhindarkan.
Herry beralasan, dirinya berhak mengambil saham itu karena hasil jerih payahnya.
Terlebih, dirinya tak bisa mendatangkan langsung kedua anaknya, karena berada di Pulau Jawa.
Tak hanya itu, saham itu akan digunakan untuk membayar biaya sekolah kedua anaknya.
Baca juga: Sosial Media Tanpa Hoax, Duta Siber Sulawesi Tenggara Siap Kolaborasi Kepolisian dan Pemrov Sultra
Namun, menurut Herry, Roslina lantas kembali menelpon Sugeng Purnomo meminta untuk datang ke kantor.
Tak lama pimpinan koperasi itu datang, adu mulut pun kembali pecah hingga tak berhasil menemui kesepakatan.
"Akhirnya saya bilang, ya sudah ambil saja semuanya itu SHU dan makan sendiri, lalu pergi meninggalkan ruangan," jelasnya.
Herry mengungkapkan, saat Sugeng Purnomo tetiba menggebrak meja hingga dirinya terkejut.
Seiring dengan itu, sang Kasir menyuruh suaminya untuk memukul korban.
"Sugeng Purnomo langsung mengejar, lalu memukuli saya bertubi tubi ke arah pelipis kiri, wajah, kepala, leher dan seluruh badan saya tanpa henti," tuturnya.
Sekira 10 menit pemukulan itu berlangsung, datang karyawan toko bangunan di samping kantor koperasi itu untuk melerai.
Pemukulan terhadap Herry akhirnya berhenti, hingga ASN itu pulang dan melaporkan ke Polresta Kendari.(*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)