Inggris Sebut Penasihat Putin Takut Jujur soal Pasukan Rusia Tolak Perintah saat Perang di Ukraina

Badan Intelijen Inggris menyebut pasukan Rusia menolak melaksanakan perintah saat perang di Ukraina, serta Putin telah disesatkan oleh jajarannya.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
wikipedia
Ilustrasi 9K33 Osa. Amerika Serikat disebut-sebut akan mengirimkan peralatan militer berupa sistem pertahanan udara yang digunakan pada Era Soviet ke Ukraina dengan harapan dapat bertahan dari invasi Rusia. 

Dikatakan juga Barat telah menyebarkan kebohongan tentang operasi dalam upaya untuk menjatuhkan Rusia.

Baca juga: Dibuka oleh Presiden Turki hingga Dihadiri Abramovich, Begini Suasana Perundingan Rusia-Ukraina

Amerika Serikat pun menilai bahwa Rusia menderita tingkat kegagalan setinggi 60 persen untuk beberapa peluru kendali presisinya, tiga pejabat AS yang mengetahui intelijen mengatakan kepada Reuters.

Putin disesatkan oleh para penasihat yang terlalu takut untuk mengatakan kepadanya betapa buruknya perang di Ukraina dan betapa merusaknya sanksi-sanksi Barat, kata para pejabat AS dan Eropa, Rabu (30/3/2022).

Menanggapi hal ini Kremlin tidak segera berkomentar.

Diketahui bahwa Putin mengatakan 'operasi militer khusus' di Ukraina diperlukan karena AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia.

Baca juga: Buntut Invasi di Ukraina, Negara-negara Eropa Kompak Usir Diplomat Rusia: Dituding Jadi Mata-mata

Hingga Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Di sisi lain, Ukraina menyatakan sedang berjuang melawan perampasan tanah gaya kekaisaran dan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong.

Rusia mengatakan bahwa Barat telah secara efektif mendeklarasikan perang ekonomi terhadap Rusia.

Maka dengan itu, Rusia akan berbelok ke timur, menjauh dari Eropa dan membangun kemitraan dengan Cina.

Baca juga: UPDATE Hari Ke-35 Perang: Respons Rusia soal Abramovich dan Perunding Ukraina yang Diduga Keracunan

"Tetapi ada risiko bagi mereka berdua (Rusia dan Cina, serta lebih banyak lagi untuk Cina) karena terlalu dekat," kata Fleming.

“Rusia memahami bahwa dalam jangka panjang, Cina akan menjadi semakin kuat secara militer dan ekonomi. Beberapa kepentingan mereka berkonflik. Rusia dapat tersingkir dari persamaan.” sambungnya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved