Inggris Sebut Penasihat Putin Takut Jujur soal Pasukan Rusia Tolak Perintah saat Perang di Ukraina

Badan Intelijen Inggris menyebut pasukan Rusia menolak melaksanakan perintah saat perang di Ukraina, serta Putin telah disesatkan oleh jajarannya.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
wikipedia
Ilustrasi 9K33 Osa. Amerika Serikat disebut-sebut akan mengirimkan peralatan militer berupa sistem pertahanan udara yang digunakan pada Era Soviet ke Ukraina dengan harapan dapat bertahan dari invasi Rusia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Badan Intelijen Inggris menyebut pasukan Rusia menolak melaksanakan perintah saat perang di Ukraina.

Dilansir TribunnewSultra.com dari CNA, Kepala Dinas Mata-mata GCHQ Inggris Jeremy Fleming mengatakan bahwa intelijen baru menunjukkan beberapa tentara Rusia di Ukraina telah menolak untuk melaksanakan perintah.

Serta menyabotase peralatan mereka sendiri dan secara tidak sengaja menembak jatuh salah satu pesawat mereka sendiri.

Hal itu disampaikan Jeremy Fleming yang juga diketahui sebagai Direktur Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah, badan intelijen, siber, dan keamanan Inggris pada Rabu (30/3/2022) yakni hari ke-35 perang.

Baca juga: Hari Ke-36 Perang: Hacker Rusia Dituding Targetkan Jaringan NATO hingga Bantuan AS untuk Ukraina

Invasi Rusia di Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari lalu itu telah menewaskan ribuan orang.

Serta membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dengan Amerika Serikat.

Fleming menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah 'secara besar-besaran salah menilai kemampuan angkatan bersenjata Rusia yang dulu perkasa,'.

Sambil meremehkan perlawanan rakyat Ukraina dan tekad Barat yang telah menghukum Moskow dengan sanksi yang terkoordinasi, menurut Fleming.

Baca juga: NATO Terpecah saat Bahas Perang Rusia-Ukraina, Dilema Bicara dengan Vladimir Putin

"Putin telah salah menilai situasi secara besar-besaran," ujar Fleming dalam pidatonya di Universitas Nasional Australia di Canberra.

"Kami yakin para penasihat Putin takut untuk mengatakan yang sebenarnya kepadanya." lanjutnya.

Mengutip intelijen baru, Fleming mengatakan ada bukti bahwa tentara Rusia memiliki moral yang rendah dan perlengkapan yang buruk.

"Kami telah melihat tentara Rusia yang kekurangan senjata dan moral, menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri," sebut Fleming.

Baca juga: Hari Ke-35 Perang Rusia Vs Ukraina: Putin Disesatkan Penasihatnya yang Takut Ungkap Dampak Invasi

GCHQ yang mengumpulkan komunikasi dari seluruh dunia untuk mengidentifikasi dan menghalau ancaman terhadap Inggris, memiliki hubungan dekat dengan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Serta dengan badan penyadap Australia, Kanada dan Selandia Baru dalam sebuah konsorsium yang disebut 'Five Eyes'.

Sedangkan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan angkatan bersenjatanya profesional dan menjalankan tugas mereka di Ukraina dengan cukup sukses.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved