UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-18: Prancis dan Jerman Desak Putin Hentikan Invasi

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-18 perang Rusia dengan Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar The Guardian
Pada Rabu (9/3/2022) atau di hari ke-14 perang, sebuah rumah sakit bersalin atau RS anak-anak di Kota Mariupol Ukraina hancur setelah dihantam bom dari pesawat Rusia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung pada Minggu (13/3/2022) perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 18 hari.

Konflik bersenjata di antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Tepatnya setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke negara bekas Soviet itu.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-18 perang Rusia dengan Ukraina:

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim pasukan militer Rusia tidak memiliki kekuatan maupun semangat untuk menaklukkan Ukraina.

Baca juga: Zelenskyy Bersedia Temui Putin untuk Berunding Jika Presiden Rusia Lakukan Ini untuk Ukraina

Dalam pidato video terbarunya pada Sabtu (12/3/2022) malam waktu setempat, Zelenskyy mengatakan pasukan militer Putin tak bisa mengalahkannya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) menyatakan bahwa dirinya terbuka untuk melakukan perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir (kanan) Putin di Israel dengan syarat hanya jika ada gencatan senjata.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) menyatakan bahwa dirinya terbuka untuk melakukan perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir (kanan) Putin di Israel dengan syarat hanya jika ada gencatan senjata. (Kolase Tangkapan Layar US News | France24)

“Penjajah Rusia tidak dapat menaklukkan kita (Ukraina). Mereka tidak memiliki kekuatan seperti itu. Mereka hanya berpegang pada kekerasan.” sebut Zelenskyy.

- Zelenskyy juga mengklaim pada Sabtu (12/3/2022) bahwa tentara Rusia telah menderita kerugian terbesar dalam beberapa dekade.

Disebutkan Zelenskyy bahwa sebanyak 31 kelompok taktis batalyon Rusia kini telah dianggap tidak mampu bertempur.

- Tujuh warga sipil tewas setelah diserang Rusia ketika mencoba melarikan diri dari pertempuran di dekat Ibu kota Ukraina, Kiev.

Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang: Tembak Mati 7 Pengungsi, Perempuan dan Anak-anak Tewas

Ukraina awalnya menuduh Rusia menembaki konvoi pengungsi sipil dari Desa Peremoha ketika mereka berada di koridor kemanusiaan yang ditentukan, tetapi kemudian disebutkan bahwa itu bukan rute yang sebenarnya.

- Kota Volnovakha di wilayah Donetsk Ukraina telah hancur total oleh pemboman Rusia.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Setempat, Pavlo Kyrylenko.

Sebuah rumah sakit lokal dihancurkan, memaksa orang untuk berkumpul di ruang bawah tanah ketika separatis pro-Rusia mengambil alih kota tersebut.

- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia mungkin menggunakan senjata kimia setelah invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Ukraina: Militer Rusia Tembaki Masjid di Mariupol yang Berisi Puluhan Pengungsi, Ada WN Turki

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved