Ukraina: Militer Rusia Tembaki Masjid di Mariupol yang Berisi Puluhan Pengungsi, Ada WN Turki

Pada Sabtu (12/3/2022) Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebutkan bahwa Rusia menyerang masjid di Mariupol yang ditempati warga sipil.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase SKY | The Wall Street Journal
Rudal Rusia hantam gedung pemerintah City Hall di pusat kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv pada Selasa (1/3/2022) waktu setempat. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Konflik bersenjata pasukan militer Rusia di Ukraina yang masih berlangsung hingga hari ke-18, yakni pada Minggu (13/3/2022) semakin memanas.

Terbaru, Ukraina menyebut bahwa pasukan militer Rusia semakin gencar melancarkan serangan di beberapa wilayah, bahkan menargetkan warga sipil.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Aljazeera, pasukan militer Rusia melancarkan serangannya dan menembaki puluhan warga sipil di sebuah masjid di Mariupol, kota pesisir yang terletak di Ukraina bagian selatan

Pada Sabtu (12/3/2022) Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebutkan bahwa pasukan militer Rusia menembaki sebuah masjid di Kota Mariupol.

Diketahui bahwa masjid tersebut merupakan tempat lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak mengungsi.

Baca juga: Kondisi Hari Ke-17 Perang Rusia Vs Ukraina, Zelenskyy Tuduh Putin Pekerjakan Pembunuh Suriah

Kiev mengatakan lebih dari 80 orang, termasuk warga negara (WN) Turki yang mencari perlindungan di masjid itu menjadi korban bombardir pasukan militer Rusia.

Kemenlu Ukraina menyatakan dalam sebuah tweet bahwa warga negara Turki termasuk di antara mereka yang mencari perlindungan di masjid ketika dibombardir.

“Masjid Sultan Suleiman the Magnificent dan istrinya Roxolana (Hurrem Sultan) di Mariupol ditembaki oleh penjajah Rusia,” ungkap Kemenlu Ukraina.

“Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari penembakan, termasuk warga Turki.” lanjutnya.

Meski demikian tidak disebutkan apakah ada korban yang tewas atau terluka akibat serangan pasukan militer Rusia itu.

Baca juga: PEMETAAN TERBARU Invasi Rusia di Ukraina: Kyiv Dibombardir, Pasukan Menerobos Jauh di Selatan

Moskow sendiri membantah menargetkan wilayah sipil dalam apa yang disebutnya 'operasi militer khusus' di Ukraina.

Ukraina pun menuduh Rusia menolak mengizinkan warga sipil untuk keluar dari Mariupol, di mana blokade telah menyebabkan ratusan ribu orang terperangkap.

Sedangkan Rusia justru juga menyalahkan Ukraina atas kegagalan evakuasi warga sipil.

Mariupol telah dibombardir selama lebih dari dua minggu dan dikepung oleh pasukan militer Rusia.

Situasi di kota pelabuhan yang strategis itu "putus asa".

Baca juga: Keuntungan Perang, Amerika Serikat Dapat Tambang Emas dari Invasi Rusia di Ukraina

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved