Kiai NU Diserang Pria di Musala, Terganggu dengan Kegiatan Korban hingga Tuduh Pesugihan
Berikut ini fakta terbaru kasus penyerangan terhadap kiai muda di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pelaku awalnya mendatangi rumah korban sekira pukul 21.00 WIB.
Namun, dia hanya bertemu dengan istri dan keponakan korban.
Pelaku kemudian menanyakan keberadaan korban.
Istri korban pun menjawab, bahwa suaminya tengah berada di musala ponpes.
Setelah itu, pelaku sempat keluar rumah korban.
Beberapa saat kemudian, dia datang lagi dan langsung menganiaya istri dan keponakan korban hingga terluka.
Selanjutnya, pelaku pergi ke musala untuk mencari korban.
Ia masuk ke dalam musala dan langsung melakukan penyerangan terhadap korban.
"Tiga korban ini mengalami luka senjata tajam arit," ujar Ibrahim.
Baca juga: Disaksikan sang Istri, Seorang Suami di Kuningan Dianiaya Teman Sepermainan Menggunakan Sajam
Polisi Pastikan Pelaku Tak Alami Kelainan Jiwa
Dikutip dari Kompas.com, Ibrahim mengatakan, pelaku penganiayaan tak mengalami kelainan jiwa.
"Selama pemeriksaan yang bersangkutan cukup stabil menjawab sehingga tidak ada indikasi kelainan jiwa," ujarnya.
Bahkan, kata dia, saat dimintai keterangan, jawaban pelaku dinilai polisi sesuai dengan fakta-fakta yang didapatkan penyidik.
Menurut Ibrahim, antara pelaku, korban dan istrinya saling mengenal.
Namun, pelaku ini memang tidak tinggal di lingkungan pondok pesantren, melainkan di luar lingkungan itu.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Handhika Rahman, Kompas.com/Agie Permadi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Kiai Muda Dibacok Tetangga, Terganggu Kegiatan Wiridan hingga Anggap Korban Lakukan Pesugihan