Kiai NU Diserang Pria di Musala, Terganggu dengan Kegiatan Korban hingga Tuduh Pesugihan
Berikut ini fakta terbaru kasus penyerangan terhadap kiai muda di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini fakta terbaru kasus penyerangan terhadap kiai muda di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kini, motif penganiayaan terhadap KH Farid Ashr Waddahr itu sudah terungkap.
Diketahui, korban merupakan Ketua Jami'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu.
Penyerangan itu terjadi pada Selasa (8/3/2022), saat korban sedang melakukan wirid bersama para santrinya.
Baca juga: Sosok Dokter Sunardi Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88: Tak Sosialisasi, Tak Bayar Iuran
Adapun lokasinya berada di musala kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur Desa Tegal Mulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
Pelaku diketahui merupakan warga setempat bernama Sakrodin (32).
Anggap Korban Lakukan Pesugihan
Mengutip Tribun Jabar, pelaku nekat menganiaya korban lantaran merasa terganggu dengan adanya aktivitas zikir di malam hari yang sering dilakukan korban di ponpes.
Tak hanya itu, pelaku juga menuding korban melakukan pesugihan.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo.
"Motifnya sih merasa terganggu karena aktivitas zikir dengan mendatangkan banyak orang."
"Dia juga bilang wirid ini bertentangan dengan fikih yang dia pahami dan pelaku menganggap sebagai pesugihan."
"Jadi, ini paham yang keliru dari tersangka," kata Ibrahim di Mapolda Jabar, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Kesal Tak Diberi Uang, Suami di Lubuklinggau Aniaya Istri hingga Wajah Babak Belur
Kronologi Kejadian
Masih dari Tribun Jabar, peristiwa itu terjadi pada Selasa sekira pukul 22.30 WIB.