FAKTA Baru Kekejaman Kerangkeng Manusia Bupati Langkat: Olesi Cabai ke Wajah hingga Lomba Asusila
Fakta baru terkait 'kekejaman' di balik kerangkeng manusia miliki Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin dibongkar LPSK.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Fakta baru terkait 'kekejaman' di balik kerangkeng manusia milik Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin akhirnya terbongkar.
Terungkap bahwa para penghuni kerangkeng manusia Bupati Langkat itu mengalami tindakan yang tidak manusiawi.
Para penghuni kerangkeng manusia itu ditelanjangi, meminum air seni sendiri, bahkan lomba masturbasi.
Temuan atas hal tak manusiawi di kerangkeng manusia milik Bupati Langkat itu pun diungkapkan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menuturkan bahwa pihaknya menemukan adanya tindakan merendahkan martabat manusia.
Baca juga: Seorang Penghuni Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Dianiaya hingga Cacat Permanen di Bagian Ini
Sedikitnya LPSK berhasil mengulik 12 poin temuan mengenai kerangkeng manusia ini.

"Kami mendapati adanya peristiwa merendahkan martabat para anak kereng (sebutan penghuni kerangkeng atau korban)," sebut Edwin dalam jumpa pers di Gedung LPSK, Jakarta Timur, Rabu (9/3/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari Tribunnnews.com.
Edwin kemudian membeberkan detail tindakan merendahkan martabat para penghuni kerangkeng milik Bupati Langkat yang kini tengah ditahan KPK itu.
Pertama, kata Edwin, ada tindakan mencukur kepala penghuni kerangkeng manusia hingga botak.
Kedua, menelanjangi dan meludahi mulut dari penghuni kerangkeng manusia.
Baca juga: Temuan Baru Kerangkeng Manusia Bupati Langkat: Kuburan Para Korban Tewas hingga Alat Penyiksaan
Terdapat tindakan menelan air seni sendiri, menjilati sayur di lantai, mengunyah cabai sebanyak setengah kilogram yang selanjutnya dioleskan ke wajah dan alat kelamin.
Edwin juga mengungkap aksi di dalam kerangkeng manusia Bupati Langkat itu yang membuat dirinya tak kuasa menyebutkan tindakan itu.
Yakni para penghuni kerangkeng manusia diminta untuk lomba masturbasi hingga menjilati kelamin hewan.
"Ini bahkan, sampai saya tak kuasa menyebutnya, baru saat ini selama 20 tahun saya menangani korban, kasus ini yang paling kejam yang saya temui," beber Edwin.
"Disuruh minum air seni sendiri dan menjilati kemaluan hewan anjing, anak kereng disuruh lomba onani," lanjutnya.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Korban Tewas dalam Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Tak Hanya 1 Penghuni