Berita Sulawesi Tenggara
Kemenag Sulawesi Tenggara Ingatkan Amalan-Amalan Ini Tak Hanya Dilakukan Selama Bulan Ramadan
Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat program menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat program menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Dalam kegiatan bertajuk Ramadan Bersahabat tersebut nantinya akan diisi dengan hal-hal positif yang akan dilakukan di lingkup Kemenag Sultra.
Hal itu disampaikan Kakanwil Kemenag Sultra, Zainal Mustamin saat menghadiri serta memberikan arahan pada zikir bersama di Masjid Amal Bhakti Kanwil Kemenag Sultra, Selasa (8/3/2022).
Kata dia, salah satu bentuk yang akan dilakukan menjelang bulan suci Ramadan yakni dengan meningkatkan ketakwaan bagi lingkup Kemenag Sultra.
"Melakukan amaliah-amaliah Ramadan, tadarusan di pagi hari, zikir pagi dan sore yang akan selang seling dilakukan setiap pekan, buka puasa bersama serta tarawih," ucapnya, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Kemenag Sebut Arab Saudi Hapus Aturan PCR dan Karantina, Permudah Kegiatan Umrah dan Haji
Lebih lanjut, selain kegiatan amaliah juga akan dilakukan anjangsana dan bakti sosial berupa pemberian santunan serta kegiatan salat berjemaah di masjid kantor.
Tak hanya itu saja, nantinya madrasah akan mengirimkan guru dan siswanya untuk hadir secara bergiliran dan juga KUA.
"Sebelum memasuki bulan suci Ramadan, kita saling mengingatkan, ada beberapa amalan yang sering salah kaprah dilakukan," kata dia.
"Dalam artian, idealnya dilaksanakan sebelum masuk Ramadan, tapi selama ini kita mengamalkannya saat masuk Ramadan atau setelah tiba Idul Fitri," imbuhnya.
Lebih lanjut, amalan tersebut yakni saling memaafkan dengan tujuan membersihkan hati dan jiwa agar melaksanakan ibadah puasa dalam keadaan suci tanpa ada kesalahan di antara sesama.
Baca juga: Zikir dan Doa Bersama, Kabag TU Kemenag Sulawesi Tenggara Pesan Saling Menolong dan Jaga Kebersamaan
Kedua, kebiasaan membersihkan rumah saat menjelang Idul Fitri, hal itu agar sebelum puasa hunian tampak bersih guna memacu semangat beribadah.
"Hal lain yang harus dilakukan adalah membersihkan pikiran dari prasangka buruk, ghibah, fitnah dan pikiran buruk lainnya," ujarnya.
"Sehingga kita mendapatkan berkah dari bulan suci Ramadan, termasuk, ziarah kubur yang biasanya dilakukan saat lebaran," ungkapnya.
Kata dia, semua hal ini, terutama ziarah kubur sebelum memasuki Ramadan, untuk menyambungkan ruh hamba dengan orangtua, keluarga, dan kerabat yang sudah mendahului.
Kakanwil juga menyinggung kebiasaan lain yang kerap dilakukan, yakni seringkali ramai membeli baju baru menjelang lebaran.
Baca juga: Kakanwil Kemenag Sulawesi Tenggara Lantik 32 CPNS Jadi ASN, Pesan Jaga Kejujuran dan Integritas
Padahal, baju baru semestinya dibeli sebelum puasa untuk dipakai ibadah dan amaliah Ramadan, jika dibeli nanti saat lebaran jangan sampai ada unsur riya.
Untuk itu, kata Zainal Mustamin, sebaiknya pakaian terbaik disiapkan untuk Ramadan, dan boleh juga setelahnya.
Kemudian, seseorang biasanya rajin bersedekah dan memberikan santunan hanya di bulan suci Ramadan.
Justru, sesungguhnya mereka tidak hanya membutuhkan bantuan di bulan suci Ramadan, namun diluar Ramadan juga mereka membutuhkannya.
"Idealnya sebelum bulan puasa melakukan santunan tersebut dan setelah Ramadan usai. Sehingga, ini menjadi kebiasaan dan menjadi ringan untuk dilajukan," imbuhnya.
Baca juga: Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara Serahkan Bantuan ke Seluruh Umat Beragama, Hari Amal Bakti ke-76
Hal tersebut karena sesungguhnya, zakat infaq dan sedekah itu membersihkan hati dan jiwa dari sifat kikir.
"Cahaya Ramadan sudah mulai mendekat, semoga Allah SWT sampaikan umur kita di bulan Ramadan, untuk melakukan amaliah Ramadan," pungkasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)