Mantan Putri Jepang, Mako Komuro Pilih Tinggal sebagai Warga Biasa dengan Suaminya di New York

Mako Komuro, seorang putri yang rela melepaskan gelar kerajaan Jepang, kini memilih tinggal di New York bersama suaminya sebagai orang biasa.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
via The Guardian
Konferensi Pers pernikahan Kei Komuro dan Putri Mako, Selasa (26/10/2021). 

Mako dan Kei mengumumkan pernikahan mereka dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (26/10/21) di sebuah hotel di kota Tokyo.

Kei dan Mako pertama bertemu hampir 10 tahun yang lalu saat masih di universitas.

Pasangan tersebut rencananya akan menikah di November 2018 namun akibat skandal keuangan yang menimpa ibu Kei, rencana pernikahan itupun ditunda.

Konferensi Pers Putri Mako saat mengumumkan pernikahannya dengan Kei Komuro, Selasa (26/10/2021).
Konferensi Pers Putri Mako saat mengumumkan pernikahannya dengan Kei Komuro, Selasa (26/10/2021). (Tangkapan layar video konferensi pers Putri Mako via The Guardian)

Kei dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa dia menyesali akan skandal ibunya dan mantan tunangannya.

Selain itu Kei juga mengutarakan keinginannya untuk bisa menghabiskan waktu hidupnya dengan Mako yang sangat ia cintai.

Baca juga: Putra Mahkota Kerajaan Laiwoi Kendari Minta Ormas Tamalaki Tak Terprovokasi dengan Isu SARA

Ayah Mako, Putra Mahkota Akishino, dilaporkan menentang pernikahan secara tradisi karena skandal yang menyandung ibunda Kei.

Mako mengakui ada beberapa anggota keluarga yang menentang, tetapi mereka memutuskan untuk saling menghargai dan melindungi perasaan.

Menurut Mako pernikahannya dengan Kei merupakan ‘pilihan yang diperlukan’.

Pernikahan Mako dan Kei diadakan tanpa upacara formal, perjamuan resepsi, ataupun upacara tradisional sebagaimana tradisi pernikahan kekaisaran.

Bahkan biaya sewa tempat untuk konferensi pers yang mereka adakan pun dibayar dari dompet sendiri.

Baca juga: Ratu Nina, Istri Pertama Sultan Pontianak IX Dianiaya dan Diusir saat Acara Penobatan Istri Kedua

Para ahli meyakini bahwa kepergian Putri Mako dari istana, membuat posisi kunci sebagai garis ahli waris tahta berada di tangan Putra Mahkota Akishino dan adik Mako, Pangeran Hisahito.

Berdasarkan hukum suksesi Kekaisaran Jepang saat ini yaitu khusus laki-laki yang dapat diwarisi tahta, maka apabila Pangeran Hisahito tidak memiliki anak laki-laki, garis suksesi akan terputus.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved