Muktamar IMM

Peserta Muktamar IMM XIX Nyaris Adu Jotos, Pejabat Polda Diusir, Ricuh Berlanjut di Dalam Sidang

Aksi ricuh yang terjadi saat Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah XIX berlanjut di dalam arena sidang pemilihan Ketua Umum IMM.

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Fadli Aksar
Aksi ricuh yang terjadi saat Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah XIX berlanjut di dalam arena sidang pemilihan Ketua Umum IMM. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Aksi ricuh yang terjadi saat Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM XIX berlanjut di dalam arena sidang pemilihan ketua umum

Sidang yang berlangsung di Ballroom Phinisi CLARO Hotel Kendari ini, awalnya berjalan damai hingga Jumat (22/10/2021) malam.

Namun, sejumlah peserta tak setuju dengan permintaan panitia untuk mempercepat proses pemilihan.

Diketahui, peserta Muktamar IMM XIX bakal memilih dua calon yakni Abdul Musawir Yahya (29) dan M Huda Prayoga (28).

Sejumlah Dewan Pengurus Daerah (DPD), yakni DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta debat kandidat kedua calon.

Baca juga: Kisah Peserta Muktamar IMM di Kendari, Duit Pas-pasan, Jual Buku Untuk Ongkos Pulang ke Jakarta

Namun, permintaan tersebut tak diakomodir oleh pimpinan sidang sekaligus panitia pemilihan.

Sejumlah peserta akhirnya walk out memerotes hal tersebut, tak lama kericuhan pun terjadi.

Beberapa peserta mendatangi pimpinan sidang, satu di antaranya mengambil botol air minum di meja pimpinan sidang.

Keributan sontak terjadi, beberapa orang yang ingin mendekati panitia langsung dilerai peserta yang lain.

Untungnya, adu jotos tak sempat terjadi, namun aksi tarik menarik dan dorong-mendorong tak terelakkan.

Dalam situasi ricuh, Dirpam Obvit Polda Sultra, Kombes Pol Alan Gerrit Abast berusaha mengamakan kericuhan tersebut

Baca juga: Muktamar IMM XIX di Kendari Ricuh Lagi, Kali Ini Anggota DPD Maluku Kejar Juniornya

Namun, Kombes Pol Alan Gerrit Abast didatangi mahasiswa dan diusir keluar ruangan sidang Muktamar IMM XIX.

"Tidak boleh ada polisi dalam forum ini, cari, cari polisi," kata salah seorang peserta.

Meski kericuhan sejenak mereda, tetapi perdebatan terkait susunan tata cara pemilihan terus berlangsung.

Hingga pukul 23.50 Wita, pantauan TribunnewsSultra.com, sejumlah peserta keluar ruangan, situasi ketegangan mulai mereda.

Sementara, tampak polisi hanya bisa menunggu di luar Ballroom Phinisi CLARO Hotel Kendari. (*)

(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved