Berita Konawe
DPRD Konawe Dukung Pembangunan Bendungan Ameroro, Sebut Dibutuhkan Masyarakat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Konawe menegaskan mendukung pembangunan proyek strategis nasional Bendungan Ameroro.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Konawe menegaskan mendukung pembangunan proyek strategis nasional Bendungan Ameroro.
Ketua DPRD Konawe, Dr Ardin mengajak seluruh pihak agar berkomitmen mendukung pembangunan Bendungan Ameroro.
"Jika sudah tidak berpihak kepada rakyat, maka tugas kita menyampaikan supaya keadilan ini ditegakkan," tegas Dr Ardin.
Wakil Ketua I DPRD Konawe, Kadek Rai Sudiani menambahkan pada Februari 2020 lalu, pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari dan PT Wijaya Karya (Wika) telah melakukan sowan kepada pihaknya.
"Kita wajib mendukung pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe," katanya dihadapan ratusan buruh.
Baca juga: Ratusan Buruh Penambang Pasir Tradisional di Konawe Unjuk Rasa di DPRD, Minta Jangan Dipolitisasi
Merespon sowan tersebut, Kadek melanjutkan, pihaknya memberikan apresiasi. Pasalnya, proyek ini dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Konawe.
"Kita sudah undang leading sector yang berhubungan dengan persoalan ini," lanjutnya.
Dalam agenda RDP, turut hadir perwakilan BWS Sulawesi IV Kendari, PT Wika, PT Hutama Karya (HK), dan Konsorsium Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Sebelumnya diberitakan, ratusan buruh penambang pasir tradisional berunjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, Jumat (8/10/2021).
Dari pantauan TribunnewsSultra.com, para buruh itu menggunakan sejumlah kendaraan roda dua dan tujuh mobil truk dumping menuju halaman DPRD Konawe.
Seorang orator aksi, Henryawan Muchtar mengatakan dalam orasinya agar persoalan tambang pasir jangan dipolitisasi.
Baca juga: Kisruh Penambangan Pasir Pembangunan Bendungan Ameroro, Begini Tanggapan DPRD Konawe
Ia menegaskan, agar DPRD Konawe dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) yang telah dijadwalkan sebelumnya berpihak pada para buruh penambang pasir tradisional ini.
"Soal isu tambang pasir ilegal hari ini keluarga penambang pasir Kabupaten Konawe hadir menuntut haknya sebagaimana yang dilontarkan beberapa pekan lalu," ujar Henryawan dalam orasinya.
Lebih lanjut, Henryawan menjelaskan para buruh penambang pasir tradisional ini datang dan butuh keadilan yang nantinya akan diputuskan dalam RDP.
Selain itu, Henryawan Muchtar menambahkan, jangan ada kepentingan dalam pembangunan waduk atau Bendungan Ameroro.