OTT Bupati Koltim
Bupati Andi Merya Nur di OTT KPK, Diskominfo Kolaka Timur Harap ASN Tetap Bekerja Seperti Biasa
Abdi juga berpesan agar masyarkat melakukan hal yang sama yakni tetap fokus dengan aktivitasnya masing-masing.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Muhammad Israjab
Andi Merya Nur ditemani 5 orang lain, antara lain sang suami, 2 ajudan dan sekretaris pribadi.
Bupati Koltim menumpangi mobil minibus merek Toyota Kijang Innova bernomor polisi DT 1850 CA.
Baca juga: Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Thomas Cup: Diambil dari Nama Atlet Legendaris asal Inggris
Sanak keluarga juga ikut mengantar ke Bandara Haluoleo Kendari, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Andi Merya Nur akan menumpangi maskapai Batik Air penerbangan langsung ke Jakarta, pukul, 15.30 WITA.
Dugaan Korupsi Proyek Bencana?

Berikut kasus Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur hingga terjaring OTT KPK, dugaan korupsi proyek bencana?
Bupati Koltim ditangkap KPK di rumah jabatannya, Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (21/09/2021) sekitar pukul 21.00 wita.
Hingga Rabu (22/09/2021) siang, bupati perempuan definitif pertama di Provinsi Sultra tersebut masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan terhadap Andi Merya berlangsung di lantai 2 Gedung Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara ( Ditreskrimsus Polda Sultra).
Baca juga: Nelayan Kolaka Ditangkap Jadi Pengedar Sabu, 1 kg Barang Bukti Diamankan BNNP Sulawesi Tenggara
Andi Merya diperiksa bersama 5 orang stafnya yang juga diciduk dalam OTT KPK di kabupaten pemekaran Kabupaten Kolaka itu.
Salah satunya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kolaka Timur atau BPBD Koltim Ansarullah.
Lantas apa kasus Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur hingga ditangkap KPK dalam OTT tersebut?
Ketua KPK Firli Bahuri Namun masih enggan menyebutkan bukti yang ditemukan maupun nama-nama pihak yang terjaring OTT KPK.
“Nanti pada saatnya KPK pasti memberikan penjelasan secara utuh setelah pengumpulan keterangan dan barang bukti sudah selesai,” katanya kepada wartawan, Rabu siang.
Dia menyebut pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi. (*)
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)