OTT Bupati Koltim

Bupati Andi Merya Nur di OTT KPK, Diskominfo Kolaka Timur Harap ASN Tetap Bekerja Seperti Biasa

Abdi juga berpesan agar masyarkat melakukan hal yang sama yakni tetap fokus dengan aktivitasnya masing-masing.

Penulis: Arman Tosepu | Editor: Muhammad Israjab
kolase foto (handover)
Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur terjaring Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau OTT KPK. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLAKA TIMUR - Dinas Komunikasi dan Informasi ( Diskominfo ) Kabupaten Kolaka Timur atau Koltim berharap aparatur sipil negara (ASN) tetap bekerja seperti biasa.

Hal tersebut dikatakan Kepala Diskominfo Koltim, I Nyoman Abdi saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

"Kami belum ketahui pastinya terkait informasi yang beredar yang menimpa pimpinan kami
tapi kami sebagai aparatur tetap harus bekerja dalam pelayanan publik," katanya via pesan WhatsApp, Rabu (22/9/2021).

Abdi juga berpesan agar masyarkat melakukan hal yang sama yakni tetap fokus dengan aktivitasnya masing-masing.

Baca juga: Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur Jadi Kepala Daerah Aktif ke-5 Ditangkap KPK di Sulawesi Tenggara

"Jangan terlalu heboh," jelasnya.

Sebelumnya, Peristiwa operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau OTT KPK Bupati Kolaka Timur, Andi Merya Nur menjadi peristiwa yang mengejutkan.

Tak terkecuali, Iwal Warga Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Koltim ini tak menduga OTT KPK bakal menjaring orang nomor satu di Koltim itu.

"Jadi pelajaran untuk pemimpin daerah," kata Iwal kepada TribunnewsSultra.com saat ditemui dikediamannya, Rabu (22/9/2021).

Iwal mengaku, sosok Andi Merya Nur dimatanya merupakan pemimpin yang merakyat dan familiar kepada masyarakatnya.

Bahkan, menurut Iwal Bupati Koltim itu tak sungkan sering menyapa warganya sebelum dan saat menjadi Bupati di Koltim.

Iwal mengungkapkan, dirinya merasa kaget bercampur sedih saat mendengar kabar OTT KPK itu.

"Kaget, tidak menduga proses hukum tetap berlanjut, mudah-mudahan beliau diberi ketabahan dalam menghadapi proses hukum." Ungkap Iwal.

Diketahui, Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur terjaring Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau OTT KPK.

Bupati Koltim ditangkap KPK di seumuran jagung pemerintahannya memimpin Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Baca juga: Sosok Bupati Andi Merya Nur di Mata Warga Kolaka Timur Usai Operasi Tangkap Tangan KPK

Andi Merya baru resmi menjabat sebagai bupati definitif di daerah pemekaran Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra, itu selama 99 hari.

Dia diciduk KPK di Rujab Bupati Kolaka Timur, Kabupaten Koltim, pada Selasa (21/09/2021) malam, atau tepat 99 hari kepemimpinannya.

Hingga Rabu (22/09/2021) siang, Andi Merya masih menjalani pemeriksaan oleh tim KPK di Markas Kepolisian Daerah atau Mapolda Sultra, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Dia dilantik sebagai bupati definitif sisa masa jabatan 2021-2024 oleh Gubernur Sultra Ali Mazi.

Gubernur Sultra Ali Mazi saat melantik Andi Merya Nur sebagai Bupati Kolaka Timur, berlangsung di Aula merah putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Jalan Taman Suropati, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (14/6/2021).
Gubernur Sultra Ali Mazi saat melantik Andi Merya Nur sebagai Bupati Kolaka Timur, berlangsung di Aula merah putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Jalan Taman Suropati, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (14/6/2021). (Istimewa)

Pelantikan berlangsung di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur Sultr), Jalan Taman Suropati, Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Andi Merya sekaligus mencatat sejarah sebagai bupati perempuan definitif pertama di Provinsi Sultra.

Dia menjadi orang nomor satu di Kolaka Timur (Koltim) di usia 36 tahun.

Dengan demikian, dia sekaligus menjadi bupati termuda di Provinsi Sultra saat ini.

Sebelumnya, Andi Merya merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kolaka Timur (Koltim).

Baca juga: VIDEO Bupati Andi Merya Nur Diseret KPK, Lambaikan Tangan saat di Bandara Haluoleo Kendari

Dia menjadi Plt menggantikan Bupati Koltim Samsul Bahri Madjid yang meninggal dunia pada Jumat (19/3/2021) pukul 19.45 wita.

Samsul berpulang 21 hari setelah resmi dilantik sebagai bupati bersama Andi Merya sebagai Wakil Bupati Koltim.

Samsul Bahri dan Andi Merya dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Timur (Koltim) pada 26 Februari 2021.

Pasangan ini dilantik setelah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Koltim lalu.

Setelah Samsul Bahri berpulang, Andi Merya ditunjuk menjadi Plt Bupati Koltim.

Diciduk KPK

Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur menumpangi pesawat Batik Air ke gedung KPK Jakarta.
Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur menumpangi pesawat Batik Air ke gedung KPK Jakarta. (Istimewa)

Diketahui, KPK melakukan OTT terhadap Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur.

Andi Merya ditangkap KPK di Rumah Jabatan atau Rujab Bupati Koltim, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (21/9/2021) sekira pukul 21.00 wita.

Setelah diciduk KPK, Bupati Koltim yang baru dilantik tiga bulan tersebut langsung digiring ke Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra).

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan, saat ini Andi Merya Nur dan lima stafnya masih diperiksa KPK.

Baca juga: Bupati Kolaka Timur, Kepala BPBD & 2 Ajudan Naik Batik Air Terbang Langsung ke Gedung KPK Jakarta

Selanjutnya, Andi Merya bakal dibawa ke gedung KPK Jakarta usai diperiksa di Markas Polda Sultra.

“Saat ini masih diperiksa KPK, dan hari ini akan dibawa ke Jakarta (gedung KPK),” kata Dolfi Kumaseh saat ditemui di Mapolda Sultra, Jl Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Rabu (22/9/2021).

Kompol Dolfi Kumaseh tak bisa memastikan waktu keenam orang terperiksa ini diberangkatkan ke Jakarta.

Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur, tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Bupati Koltim Andi Merya Nur tiba di Bandara Haluoleo setelah menaiki mobil minibus merek Toyota Kijang Innova bernomor polisi DT 1580 CA, Rabu (22/9/2021) pukul 15.30 WITA.

Andi Merya Nur kawal aparat kepolisian, mengenakan hijab cokelat bermotif, baju hijau, dan memakai celana keki hitam.

Bupati Kolaka Timur ini akan terbang langsung ke Jakarta menumpangi maskapai penerbangan Batik Air.

Andi Merya Nur akan dibawa ke Gedung Merah Putih bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Koltim Ansarullah, ajudan pribadi, dan satu pengawal dari kepolisian.

12 Jam Diperiksa

Dua penyidik KPK membawa sejumlah barang bukti yang dimasukkan dalam sebuah koper hitam dan dua ransel besar, dibawa ke Gedung Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus atau Ditreskrimsus Polda Sultra, Rabu (22/9/2021) dini hari.
Dua penyidik KPK membawa sejumlah barang bukti yang dimasukkan dalam sebuah koper hitam dan dua ransel besar, dibawa ke Gedung Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus atau Ditreskrimsus Polda Sultra, Rabu (22/9/2021) dini hari. (TribunnewsSultra.com/ Fadli Aksar)

Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur diberangkatkan ke gedung KPK Jakarta usai diperiksa di Polda Sultra selama 12 jam, Rabu (22/9/2021) pukul 14.30 WITA.

Bupati Koltim Andi Merya Nur keluar dari gedung Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus atau Ditreskrimsus Polda Sultra melalui jalur khusus lantai 2.

Andi Merya Nur dikawal ketat polisi melewati jalur di terowongan lantai 2 gedung Ditreskrimsus Polda Sultra untuk menghindari awak media.

Andi Merya Nur ditemani 5 orang lain, antara lain sang suami, 2 ajudan dan sekretaris pribadi.

Bupati Koltim menumpangi mobil minibus merek Toyota Kijang Innova bernomor polisi DT 1850 CA.

Baca juga: Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Thomas Cup: Diambil dari Nama Atlet Legendaris asal Inggris

Sanak keluarga juga ikut mengantar ke Bandara Haluoleo Kendari, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Andi Merya Nur akan menumpangi maskapai Batik Air penerbangan langsung ke Jakarta, pukul, 15.30 WITA.

Dugaan Korupsi Proyek Bencana?

Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur saat mendampingi Tim Asrena Mabes Polri, di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (21/9/2021) kemarin.
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur saat mendampingi Tim Asrena Mabes Polri, di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (21/9/2021) kemarin. (Istimewa)

Berikut kasus Bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur hingga terjaring OTT KPK, dugaan korupsi proyek bencana?

Bupati Koltim ditangkap KPK di rumah jabatannya, Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (21/09/2021) sekitar pukul 21.00 wita.

Hingga Rabu (22/09/2021) siang, bupati perempuan definitif pertama di Provinsi Sultra tersebut masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemeriksaan terhadap Andi Merya berlangsung di lantai 2 Gedung Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara ( Ditreskrimsus Polda Sultra).

Baca juga: Nelayan Kolaka Ditangkap Jadi Pengedar Sabu, 1 kg Barang Bukti Diamankan BNNP Sulawesi Tenggara

Andi Merya diperiksa bersama 5 orang stafnya yang juga diciduk dalam OTT KPK di kabupaten pemekaran Kabupaten Kolaka itu.

Salah satunya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kolaka Timur atau BPBD Koltim Ansarullah.

Lantas apa kasus Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur hingga ditangkap KPK dalam OTT tersebut?

Ketua KPK Firli Bahuri Namun masih enggan menyebutkan bukti yang ditemukan maupun nama-nama pihak yang terjaring OTT KPK.

“Nanti pada saatnya KPK pasti memberikan penjelasan secara utuh setelah pengumpulan keterangan dan barang bukti sudah selesai,” katanya kepada wartawan, Rabu siang.

Dia menyebut pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi. (*)

(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved