HUT RI

Kesederhanaan Aditya Arya Paskibraka Nasional Asal Sulawesi Tenggara di Istana Merdeka, Diungkap Ibu

Kesederhanaan Aditya Arya Anandtha Bahtiar paskibraka nasional asal Sulawesi Tenggara (Sultra) di Istana Merdeka diungkap orangtua.

Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Kesederhanaan Aditya Arya Anandtha Bahtiar Paskibraka Nasional asal Sulawesi Tenggara (Sultra) di Istana Merdeka diungkap ayah dan ibu yakni Bahtiar Hudrin dan Hariyanti Hasim. 

Menurut sang ibu, saat kecil penampilan Adit mirip artis cilik, Nakula dan Sadewa.

Dia memiliki rambut panjang keriting dan selalu menjadi pusat perhatian ibu-ibu saat bersekolah di taman kanak-kanak.

Meski dikenal pendiam, kata Hariyanti, putranya itu dikenal sebagai sosok yang percaya diri.

Dia selalu berani tampil pertama pada hal yang memang diminatinya.

Misalnya Adit memberanikan diri menjadi penceramah saat salat Subuh saat tidak ada yang mau mengajukan diri.

“Saya sempat nggak nyangka karena dia di rumah kan pendiam, tapi ternyata dia bisa juga ceramah,” ujarnya.

Kepada sang ibu, Adit juga bercerita pengalamannya saat berada di Jakarta.

Kala itu, ada pemilihan RW dan RT, dia lalu mencalonkan diri dan malah terpilih menjadi ketua RW.

Beranjak remaja, Adit juga menunjukkan bakat menonjol di bidang olahraga mengikuti jejak sang ayah yang merupakan seorang mantan atlet dayung.

Namun, menurut Bahtiar sang ayah, dirinya tak pernah mengarahkan Adit untuk menjadi atlet.

Dia menyebut sebagai orangtua mereka selalu mendidik dan mendukung Adit sesuai apa yang dia inginkan.

Tak pernah mengekang Adit harus menjadi yang diinginkan mereka.

“Jika itu yang dia mau, ya silakan kami mendukung,” kata Bahtiar.

Termasuk soal hobi olahraga.

Adit memilih mendalami renang dan selam dan tidak mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang atlet dayung.

“Saya sendiri atlet dayung sampai teman saya bertanya kenapa tidak dayung juga. Biar saya paksakan di dayung tapi dia tidak suka ya tidak ada gunanya, lebih baik dia fokus pada yang diminati,” jelasnya.

Tak hanya renang dan selam, Adit mengikuti banyak cabang olahraga mulai taekwondo, bulutangkis, hingga basket.

Bahkan, Adit mengikuti Pra Pelancaran Olahraga Nasional (Pra-PON) saat duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP).

“Alhamdulillah pertama kali juga di tingkat Sultra ya lumayanlah dan sebelumnya juga ikut Pra-PON di Surabaya Jawa Timur, lawannya itu rata-rata juara nasional,” ujar Bahtiar.

Lagi-lagi, Adit menunjukkan kesederhanaan saat mengikuti ajang nasional tersebut.

Menurut Bahtiar, saat berangkat putranya itu disebutkan membawa uang saku paling sedikit ketimbang rekan-rekannya yang lain.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved