Covid19 Sultra

Covid-19 di Sulawesi Tenggara Melonjak saat PPKM Mikro, Gedung Isolasi Eks SMA Angkasa Nyaris Penuh

Angka penularan Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra), kian meningkat di tengah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
Handover
Informasi Satgas Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra). Angka penularan Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra), melonjak di tengah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Angka penularan Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra), menggila di tengah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro.

Teranyar, kapasitas ruangan gedung isolasi pasien Covid-19 Eks SMA Angkasa nyaris penuh.

Tempat tidur bekas SMA Angkasa, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) kini dihuni 120 pasien dari total kapasitas 130.

Koordinator Perawat gedung isolasi Eks SMA Angkasa, Rosmawati mengatakan, Jumat (23/7/2021) siang, tinggal tersisa 10 tempat tidur di ruang isolasi pasien Covid-19 SMA Angkasa.

"Informasi terakhir hari ini, itu tinggal tersisa 10 kasur, dari total 130 kasur," ujarya lewat panggilan telepon.

Rosmawati tak tahu persis jumlah penambahan perhari pasien Covid-19 di gedung isolasi eks SMA Angkasa.

Baca juga: Ruang Isolasi Hampir Penuh, RSUD Kota Kendari Mulai Tak Merawat Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, dalam dua hari terakhir, 50 pasien Covid-19 masuk ke gedung isolasi tersebut.

Sejumlah 50 orang tersebut merupakan karyawan perusahaan tambang nikel di Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sultra.

Namun Rosmawati tak bisa menjawab soal penambahan 50 pasien itu.

"Saya tidak dapat informasi kalau soal itu, karena di sana itu pasien bisa masuk malam, siang, jadi kami belum update data," ujarnya.

Ia menambahkan, meskipun rasio ruangan dengan pasien sudah mulai sesak, tetapi kondisi perawatan masih terkendali.

Begitu pula stok konsumsi dan obat-obatan, masih aman.

"Untuk akomodasi konsumsi dan obat-obatan itu alhamdulillah sampai saat ini stok masih aman," katanya.

RSUD Kota Kendari

Ruangan isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari hampir penuh.

Saat ini RSUD Kota Kendari sedang merawat 94 pasien Covid-19 dari total 120 tempat tidur disiapkan.

Pihak rumah sakit pun mulai memilah pasien Covid-19, bagi yang bergejala ringan tak akan dirawat dan diminta isolasi mandiri.

Kepala RSUD Kota Kendari, dr Sukirman menjelaskan, pihaknya hanya merawat pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.

Private Medical Care Center Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Jl ZA Sugianto, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Private Medical Care Center Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Jl ZA Sugianto, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sultra. ((Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com))

Hal itu merupakan instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar rumah sakit menyeleksi pasien Covid-19.

"Memang setelah ada lonjakan kasus, Kementerian Kesehatan menginstruksikan agar rumah sakit hanya merawat pasien Covid-19 gejala sedang dan berat," katanya.

Baca juga: PKB Sultra Dirikan Posko Aksi Melayani Isoman, Warga Bakal Dipasok Obat dan Makanan di Rumah

dr Sukirman juga berencana menambah jumlah tempat tidur di ruang isolasi Covid-19.

Tetapi dirinya belum tahu persis jumlah penambahan kapasitas.

"Memang kami bakal menambah kapasitas ruangan perawatan, mengingat lonjakan kasus terus bertambah," tuturnya.

Selain menambah kapasitas ruangan, RSUD Kota Kendari juga terus berupaya menjaga stok tabung gas dan obat-obatan untuk pasien Covid-19.

"Kami di RSUD Kota Kendari itu tiap harinya menyiapkan 100 tabung gas. Untuk saat ini stok tabung gas dan obat-obatan masih aman," katanya. (*)

(TribunnnewsSultra.com/Risno Mawandili)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved