Berita Buton

Kunker ke Buton, Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti Bahas Aspal, Diberi Gelar Kehormatan, Ziarah Makam

La Nyalla didampingi Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dan anggota DPD dari Sultra Amirul Tamim.

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
Dokumentasi DPD RI
Ketua DPD RI saat menerima buku dari Sultan Buton La Ode Muhammad Izzat Mana'arfa (paling kanan) dengan disaksikan langsung oleh Walikota Baubau AS Tamrin (Tengah) di Kesultanan Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis (17/6/2021). Ketua Dewan Perwakilan Daerah  atau DPD RI La Nyalla Mattalitti kunjungan kerja di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (17/6/2021). 

Sultan Murhum memang diyakini berbadan tinggi besar dan mempunyai banyak kesaktian.

Untuk mencapai lokasi makam, La Nyalla dan rombongan harus mendaki beberapa anak tangga.

Karena makam Sultan Murhum berada di atas ketinggian.

La Nyalla berziarah bersama Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Wali Kota Baubau AS Thamrin, Sylviana Murni (Ketua Komite III), dan tiga senator dapil Sultra Amirul Tamim, Andi Nirwana dan Dewa Putu Ardika.

Baca juga: Agenda Wakil Menteri Perdagangan Kunjungi Buton, Lihat Potensi Aspal, Cek Pembangunan Pasar

Baca juga: Pemprov Sultra Bakal Dirikan Institut Teknologi Kelautan Buton, Lokasinya Berada di Pasarwajo

Semuanya membaca Yasin dan memanjatkan doa di makam Sultan Murhum.

Dalam kesempatan itu La Nyalla juga mengingatkan agar cagar budaya seperti benteng Keraton Buton tetap dilestarikan.

Pemda setempat diharapkan bisa menggarap tempat tersebut dengan baik sebagai sebuah destinasi wisata.

“Kompleks Benteng Keraton Buton ini sangat luas. Bahkan terluas di dunia. Itu menjadi nilai lebih yang bisa dijual ke para wisatawan. Lokasinya juga indah, berada di atas bukit dan bisa memandang ke arah lautan," tuturnya.

Diberi Gelar Kehormatan

Nyalla Mahmud Mattalitti, dianugerahi gelar kehormatan adat dan budaya, Mia Ogena Yi Saragau, oleh Sultan Buton ke-40, Paduka Yang Mulia Dr. La Ode Muhammad Izzat Mana’arfa M.SI., Kamis (17/6/2021), di Baruga Keraton Buton, Kota Baubau.

LaNyalla yang datang ke Baruga Keraton Buton usai ziarah ke Makam Sultan Murhum, disambut dengan Tari Galangi. Tarian ini adalah penyambutan untuk pejuang yang baru pulang dari perang.

Menurut Kapitalao Matana Eyo-Panglima Perang Bagian Timur, La Ode Muh. Arsal, yang membacakan penganugerahan gelar adat, gelar Mia Ogena Yi Saragau yang diberikan untuk LaNyalla mempunyai beberapa makna.

"Mia Ogena memiliki makna ungkapan bagi seorang pejabat atau pemimpin yang memiliki kemampuannya profesional, pandangan jauh ke depan (visioner), kharismatik dan pengayom serta sanggup mewujudkan tujuan yang telah dicita-citakan," katanya.

Baca juga: DPD RI: Gubernur Sultra Harus Memohon ke Presiden untuk Pemekaran Provinsi Kepulauan Buton

Baca juga: DPD RI Amirul Tamim: Mendidih Darahku Tahu Kepton Tak Masuk Daftar Pemekaran di Sulawesi

Sedangkan Yi Saragau, bermakna dewan atau lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengajukan, membahas, memberi pertimbangan atas usul rancangan undang-undang dan pengawasan jalannya undang-undang serta mengakomodir aspirasi masyarakat untuk kepentingan daerah.

Dengan gelar tersebut, LaNyalla telah dinobatkan sebagai kerabat Kesultanan Buton dan diharapkan tetap menjaga marwah Kesultanan Buton.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved