Fakta Meninggalnya Wabup Sangihe Helmud Hontong di Pesawat, Surat Dokter hingga Sempat Tolak Tambang

Kabar duka datang dari Sulawesi Utara, di mana Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia. Apa penyebab meninggal?

Editor: Ifa Nabila
sangihekab.go.id
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong, yang meningggal dunia di dalam pesawat 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kabar duka datang dari Sulawesi Utara, di mana Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia.

Helmud Hontong meninggal pada Rabu (9/6/2021).

Sang wabup menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan pulang dari Bali menuju Manado via Makassar naik pesawat Lion Air JT-740.

Baca juga: Berikut Nama 9 Mahasiswa Teknik UHO yang Terlibat Kecelakaan di Bombana, Lima Meninggal Dunia

Dikutip dari Kompas.tv, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menyebut pesawat itu berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 15.08 WITA, dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 16.08 WITA.

"Pada pukul 15.40 WITA, penumpang yang dimaksud (Helmud) membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut," jelas Danang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/6/2021).

Berikut fakta meninggalnya Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong yang dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber:

1. Kronologi

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, pada pukul 15.40 WITA kru pesawat menerima laporan ada satu penumpang yang membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut.

Dikutip dari Tribun Sulut, menerima pemberitahuan itu, pimpinan awak kabin (senior flight attendant/SFA) bersama kru kabin lain menghampiri langsung penumpang atas nama Helmud Hontong guna mengetahui kondisi aktual penumpang.

Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter atau tenaga medis.

Baca juga: Mayat Duda Ditemukan Terikat dan Mulut Disumpal, Ternyata Dibunuh Anak Kandungnya

"Di penerbangan JT-740 tersebut terdapat tenaga medis (kesehatan), yang dibuktikan dengan tanda identitas resmi," kata Danang.

Menurut prosedur kerja penanganan penumpang, awak kabin segera memberikan POB (tabung oksigen portabel) dengan tindakan melonggarkan pakaian yang mengikat, membersihkan wajah penumpang, menyandarkan kursi serta memasangkan masker oksigen.

Dalam situasi seperti itu guna memberikan pelayanan terbaik, setelah koordinasi dengan awak kabin, pilot memutuskan mengarahkan penerbangan ke bandar udara terdekat, yang mana saat itu adalah Bandara Hasanuddin yang juga sebagai bandara tujuan.

Pilot juga menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara dan petugas darat (ground operation control), dalam penerbangan terdapat satu penumpang yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Pukul 16.10 WITA, petugas layanan darat Lion Air di Bandara Hasanuddin menghubungi tim medis di bandar udara.

Baca juga: Munas Kadin 2021 di Kendari, Wali Kota Sulkarnain Harap Panitia Lokal Tak Lalai Dengan Prokes 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved