Berita Sulawesi Tenggara
39 Petugas di Gedung Isolasi Covid-19 di Sulawesi Tenggara Tak Dibayar Selama 6 Bulan
Mereka terdiri dari 31 tenaga kesehatan, 6 petugas Satpol PP, dan petugas kebersihan sebanyak 2 orang.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
"Di sini itu petugasnya ada dari Kabupaten Muna, Muna Barat, Konawe, Kolaka, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara, semuanya belum dibayarkan honornya," imbuhnya.
Minta Kejelasan
Jika ditotal, insentif pekerja di Ruang Isolasi Covid-19 Bekas SMA Angkasa yang belum dibayarkan mencapai puluhan juta.
Rinciannya, petugas medis di kisaran Rp5 juta per bulan dan petugas keamanan serta kebersihan Rp2,5 juta perbulan.
Roy menegaskan, tak pernah ada maksud untuk memojokan pemerintah.
Tetapi, katanya, para pekerja juga sudah terpojok dengan himpitan ekonomi.
"Kami tidak ada maksud mau memojokan pemerintah, kami hanya ingin kejelasan. Karena selama ini kami cuma dijanji ketika mengadu langsung," bebernya.
Ketika Roy diminta untuk menghitung total insentifnya, ia malah tertawa.
"Percuma dihitung kalau tidak ada uangnya, cuma bikin kesal. Kami hanya meminta untuk diupayakan, karena kami sudah punya utang banyak," tandasnya.
Baca juga: Posko Satgas Covid-19 Sultra Terbengkalai Karena Kurangnya Dana, Ali Mazi: Jangan Dianggap Mainan
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Nur Endang Abbas, membenarkan masalah itu.
"Iya memang benar ada, karena ada miskomunikasi sehingga Bantuan Operasi Kesehatan (BOK)-nya itu tidak digunakan dan dikembalikan," katanya saat dihubungi melalui telepon.
Ia berjanji insentif petugas tersebut akan dianggarkan kembali oleh pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus.
Ia menolak menjawab ketika ditanya alasan kelamaan dibayar hingga 6 bulan.
"Sudah ya dek, saya sedang rapat ada di hadapan pak Gubernur Sultra sekarang," ujarnya sembari mematikan telepon.(*).
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)