Berita Sulawesi Tenggara
39 Petugas di Gedung Isolasi Covid-19 di Sulawesi Tenggara Tak Dibayar Selama 6 Bulan
Mereka terdiri dari 31 tenaga kesehatan, 6 petugas Satpol PP, dan petugas kebersihan sebanyak 2 orang.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 39 petugas di gedung isolasi Covid-19 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tak kunjung menerima insentif selama 6 bulan.
Insentif yang belum dibayarkan itu terhitung sejak Januari-Juni 2021.
Mereka terdiri dari 31 tenaga kesehatan, 6 petugas Satpol PP, dan petugas kebersihan sebanyak 2 orang.
Sebanyak 39 orang itu bertugas gedung isolasi SMA Angkasa, Kabupaten Konawe Selatan, (Konsel), Provinsi Sultra.
Roi (34), salah satu pegawai di ruang isolasi SMA Angkasa mengatakan, sudah berulang kali Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra memberi janji, tetapi tak kunjung dibayar.
Baca juga: Sekab Konawe Janji Insentif Tenaga Kesehatan Perawat Pasien Covid-19 Dicairkan Senin 24 Mei 2021
Sehingga mereka pun sudah bosan mendengar janji tersebut.
"Kemarin mereka janji lagi, jatanya diusahakan bulan ini, itu sama seperti yang lalu diusahakan bulan ini," kata Roy saat dihubungi melalui telepon, Jumat (4/6/2021).
Terpaksa Berutang
Roy mengatakan, para pekerja di Ruang Isolasi Covid-19 bekas SMA Angkasa, terpaksa berhutang.
Seperti ketika Lebaran Idul Fitri 2021 tiba, lantaran insentif yang diharapkan tak kunjung cair.
"Kami itu sudah terpaksa berhutang, karena tidak ada uang lebaran apalagi bagi yang sudah berkeluarga," ujarnya.
Bahkan, setelah lebaran Idul Fitri 2021, pihak Dinas Kesehatan Sultra datang lagi dan memberi janji akan segera dibayarkan.
Ketika itu Dinas Kesehatan mengatakan, alasan belum cair anggaran insentif karena Peraturan Gubernur (Pergub) belum disetujui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Kenapa Pergub itu saja lama sekali. Seperti mau cairkan uang untuk bangun berkilo-kilo meter jembatan," ujarnya mengeluh.
Baca juga: Ini Jumlah Kuota CPNS 2021 di Kendari Untuk Tenaga Kesehatan dan Teknis
Ia bahkan bercerita, ketika Idul Fitri 2021 banyak sekali tenaga pekerja yang mengeluh karena tak bisa mengirimkan keluarganya uang Lebaran.
"Di sini itu petugasnya ada dari Kabupaten Muna, Muna Barat, Konawe, Kolaka, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara, semuanya belum dibayarkan honornya," imbuhnya.
Minta Kejelasan
Jika ditotal, insentif pekerja di Ruang Isolasi Covid-19 Bekas SMA Angkasa yang belum dibayarkan mencapai puluhan juta.
Rinciannya, petugas medis di kisaran Rp5 juta per bulan dan petugas keamanan serta kebersihan Rp2,5 juta perbulan.
Roy menegaskan, tak pernah ada maksud untuk memojokan pemerintah.
Tetapi, katanya, para pekerja juga sudah terpojok dengan himpitan ekonomi.
"Kami tidak ada maksud mau memojokan pemerintah, kami hanya ingin kejelasan. Karena selama ini kami cuma dijanji ketika mengadu langsung," bebernya.
Ketika Roy diminta untuk menghitung total insentifnya, ia malah tertawa.
"Percuma dihitung kalau tidak ada uangnya, cuma bikin kesal. Kami hanya meminta untuk diupayakan, karena kami sudah punya utang banyak," tandasnya.
Baca juga: Posko Satgas Covid-19 Sultra Terbengkalai Karena Kurangnya Dana, Ali Mazi: Jangan Dianggap Mainan
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Nur Endang Abbas, membenarkan masalah itu.
"Iya memang benar ada, karena ada miskomunikasi sehingga Bantuan Operasi Kesehatan (BOK)-nya itu tidak digunakan dan dikembalikan," katanya saat dihubungi melalui telepon.
Ia berjanji insentif petugas tersebut akan dianggarkan kembali oleh pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus.
Ia menolak menjawab ketika ditanya alasan kelamaan dibayar hingga 6 bulan.
"Sudah ya dek, saya sedang rapat ada di hadapan pak Gubernur Sultra sekarang," ujarnya sembari mematikan telepon.(*).
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)