Covid19 Sultra

Penyebab Guru SMP Meninggal Usai Vaksin Covid-19 di Kota Baubau, Awalnya Sehat Tapi Tiba-tiba Ambruk

Penyebab guru SMP meninggal usai vaksin Covid-19 di Kota Baubau, awalnya sehat tapi tiba-tiba ambruk.

Editor: Aqsa
Risno Mawandili/TribunnewsSulta.com
Penyebab guru SMP meninggal usai Vaksin Covid-19 di Kota Baubau, awalnya sehat tapi tiba-tiba ambruk (foto ilustrasi vaksinasi virus corona). 

Usai divaksin, kata Hindra, dia merasakan efek samping vaksinasi berupa pusing hingga demam.

Pemuda tersebut, lanjutnya, menolak dibawa ke rumah sakit saat suhu tubuhnya 39 celcius.

Lalu, esok harinya kondisi semakin lemah dan meninggal dunia di klinik.

Hindra mengatakan, pihaknya kekurangan data untuk menyatakan bahwa pemuda tersebut meninggal terkait vaksinasi.

“Kebetulan ada dokter dan melihat, dan diagnosisnya death on arrivial. Jadi sulit untuk menentukan penyebab kematiannya, karena enggak ada data, enggak pernah periksa sama dokter, datang sudah meninggal,” jelasnya.

“Enggak ada lab, enggak ada rontgen, enggak ada CT-scan kepala, jadi sulit untuk mengatakan ini terkait sama imunisasi,” ujar Hindra menambahkan.

Hindra mengatakan, kasus kedua juga terjadi di Jakarta oleh lansia berusia 60 tahun.

Lansia tersebut bekerja sebagai tukang ojek dan diyakini meninggal dunia karena radang paru-paru.

Hindra mengatakan, ketika mendatangi layanan vaksinasi, lansia tersebut tidak menyampaikan bahwa dirinya baru mengalami sesak napas.

“Besoknya dia ke Puskesmas di Jakarta, sesak. Terus dia bilang di Puskesmas juga bahwa sehari sebelum divaksin dia sudah sesak napas,” kata Hindra.

“Dia datang ke tempat vaksin dia enggak bilang kalau dia sesak, divaksin. Besoknya sesak, diperiksa Puskesmas dari pemeriksaan ini radang paru, jadi akhirnya meninggal,” jelasnya menambahkan.

Selain itu, kata Hindra, satu kasus meninggal dunia setelah divaksinasi AstraZeneca dialami oleh salah seorang warga Ambon usia 45 tahun.

Mulanya, ia mengeluhkan demam, batuk dan pilek.

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa positif Covid-19.

“Jadi dia terpapar Covid-19, Covid-19nya berat akhirnya meninggal karena covid-19. Sebetulnya yang sama batch nomernya itu yang di Jakarta, batch nomer yang ada di media itu,” ujarnya.(*)

(Risno Mawandili/ TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved