Goraana Oputa Ritual Adat saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Baubau, Sultan Panjatkan Doa untuk Rakyat

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BAUBAU - Goraana Oputa ritual adat saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Baubau adalah bagian penting dan merupakan wilayah pusat dari bekas Kesultanan Buton, serta menjadi pusat kebudayaan dan pemerintahan di Pulau Buton. 

Jarak antara kota ini dengan Kendari, ibu kota Provinsi Sultra sekitar 225 kilometer di pisahkan lautan. 

Sehingga, untuk mengaksesnya bisa melalui kapal cepat di Pelabuhan Nusantara, dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 6 jam.

Peringatan Maulid Nabi ini digelar pada Sabtu (6/9/2025).

Ritual ini ditandai dengan pemanjatan doa seorang sultan untuk kesejahteraan rakyatnya.

Bonto Ogena, Abdul Wahid mengatakan Goraana Oputa adalah permohonan Sri Sultan kepada Yang Maha Kuasa.

“Kalau kita artikan permohonan Sri Sultan untuk keselamatan negeri secara keseluruhan,” ujarnya.

Baca juga: Kondisi Kios Usai Terbakar di Batupoaro Baubau Sulawesi Tenggara, Barang Jualan Hangus

Kata dia, pelaksanaan Goraana oputa dilakukan di tengah malam buta serta tidak mengundang masyarakat umum.

“Ini dihadiri oleh Bhisa Patamiana, imam selaku pembaca barasanji, dan Bonto na gampi Karo,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, terlihat Goraana Oputa berlangsung dengan lampu yang dimatikan. 

Ruangan pelaksanaan Goraana Oputa di tutup menggunakan kain.

Kain putih dengan garis hijau juga melintang panjang membelah ruangan.

Nantinya talang diletakan diatas kain tersebut.

Sebuah lentera dengan empat mata menyala setelah sultan dan permaisuri masuk dalam kulambu berbeda.