Bupati Koltim Meninggal Dunia

Merinding, Ribuan Warga Rela Antre di Pinggir Jalan Lepas Jenazah Bupati Kolaka Timur Samsul Bahri

Ribuan warga tersebut rela berdiri di tepi jalan di bawah terik matahari untuk melihat mobil jenazah Bupati Koltim Samsul Bahri Madjid.

Editor: Fadli Aksar
Handover
Ribuan warga yang didominasi ibu-ibu mencegat mobil ambulans yang mengangkut jenazah bupati 21 hari itu, seorang diantara mereka berlari di depan kendaraan yang tengah melaju. Bupati Koltim itu meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Konawe, 50 kilometer dari ibukota Sultra, Jumat (19.45). Diduga mengalami serangan jantung. 

Samsul Bahri menghabiskan minuman itu sekira pukul 16.55 wita.

Berselang 2 menit, Samsul Bahri langsung terjatuh.

Seketika ditolong masyarakat yang tengah menyaksikan pertandingan sepakbola persahabatan itu.

Bupati Kolaka Timur itu pun langsung dibawa ke ambulans yang telah siaga di pinggir lapangan sekitar pukul 17.00 wita.

Detik-detik Bupati Koltim bersiap bermain sepakbola dan mendapatkan pengangan medis seusai dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe hingga dinyatakan meninggal dunia.
Detik-detik Bupati Koltim bersiap bermain sepakbola dan mendapatkan pengangan medis seusai dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe hingga dinyatakan meninggal dunia. (Istimewa)

Bupati Kolaka Timur langsung dilarikan menuju Puskesmas Tirawuta dan langsung ditangani  dr Novi untuk pertolongan pertama dengan memberikan bantuan pompa jantung dan oksigen.

Sekitar 10 menit berselang, Bupati Koltim dirujuk ke RSUD Konawe menggunakan ambulans didampingi dokter jaga.

Namun, nyawa Samsul Bahri Madjid tak bisa tertolong, sebab pompa jantung yang oleh dokter rumah sakit sia-sia.

Samsul Bahri pergi untuk selama-lamanya terakhir pukul 19.45 wita.

Warga Histeris

Samsul Bahri berpulang sekitar pukul 19.45 wita dan selanjutnya disemayamkan di rujab yang baru sekitar 21 hari ditempatinya usai dilantik sebagai Bupati Kolaka Timur, 26 Februari 2021 lalu.

Warga utamanya kerabat yang datang melayat menangis saat mobil ambulans yang mengantar jenazah Samsul Bahri meninggalkan rujab.

Beberapa di antara pelayat menangis histeris.

Jalanan sempat mengalami kemacetan saat iring-iringan rombongan menuju ke lokasi pemakaman di kediaman pribadinya di Lalombaa, Kabupaten Kolaka. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved