Kualifikasi Piala Asia 2027
FAM Resmi Ajukan Banding ke CAS Terkait Kasus 7 Pemain Naturalisasi, Tegaskan Bukan Ilegal
FAM menegaskan persoalan 7 pemain naturalisasi Timnas Malaysia ini berawal dari kesalahan teknis dan administratif, bukan pemalsuan.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi membawa kasus banding terkait 7 pemain keturunan Timnas Malaysia ke Mahkamah Arbitrase Olahraga ( CAS ).
Hal ini dikonfirmasi Pemangku Presiden FAM, Datuk Wira Yusoff Mahadi, melalui pernyataan dibagikan wartawan Astro Arena, Zulhelmi Zainal Azam.
Sebelumnya, publik sempat bertanya-tanya apakah FAM akan melanjutkan banding ke CAS setelah Komite Banding FIFA menolak permohonan mereka pada awal November 2025.
Yusoff menegaskan FAM telah mengajukan permintaan alasan tertulis dalam tenggat 10 hari sesuai aturan FIFA.
Baca juga: Pemain Persib Bandung Adam Alis Dituding Hina Polisi Malaysia, Bakal Dijemput Interpol?
CAS kini menjadi saluran terakhir bagi FAM dan tujuh pemain tersebut untuk mencari keadilan atas sanksi yang dijatuhkan.
Belakangan, muncul kembali tuduhan mengaitkan kasus 7 pemain keturunan Timnas Malaysia dengan dugaan pemalsuan dokumen dan identitas.
Tuduhan ini digunakan sebagian pihak menyerang FAM dan pemerintah, seolah-olah kasus sudah diputuskan dan semua pihak bersalah.
FAM menegaskan persoalan ini berawal dari kesalahan teknis dan administratif, bukan pemalsuan.
Proses verifikasi dokumen yang rumit, melibatkan banyak instansi di luar kendali FAM.
Bahkan FIFA pada awalnya sempat memproses, dan mengesahkan dokumen pemain sebelum masalah muncul.
Baca juga: Jelang Bersua Timnas Malaysia, Nepal Punya Kabar Bagus, Dion Cools Minta Harimau Malaya Waspada
Mengutip MakanBola.com, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution, menegaskan di Parlemen ketujuh pemain tersebut adalah warga negara sah Malaysia.
Pernyataan resmi ini menolak klaim liar, mereka bukan warga negara atau memperoleh dokumen secara ilegal.
Perlu ditegaskan kasus ini masih berjalan di CAS dan belum ada keputusan final.
Dalam sistem olahraga internasional, proses banding merupakan mekanisme normal ketika terjadi ketidaksesuaian fakta atau interpretasi aturan.
Karena itu, semua tuduhan tidak bisa dianggap sebagai kebenaran mutlak sebelum CAS mengeluarkan putusan.
Sayangnya, sebagian pihak di Malaysia justru menggunakan isu ini untuk memperburuk citra FAM dan pemerintah.
Banyak komentar dan tulisan yang lebih bertujuan membentuk persepsi negatif ketimbang mencari kebenaran.
Padahal, FIFA sendiri bukan lembaga yang bebas dari kontroversi. Dalam beberapa tahun terakhir, FIFA dikritik terkait etika, tata kelola.
Hingga keputusan sepihak yang ditentang oleh organisasi pemain profesional seperti FIFPRO.
Baca juga: Timnas Malaysia Kecolongan, Satu Pemain Belum Rampungkan Proses Naturalisasi Jelang Lawan Nepal
Bahkan regulator perjudian Swiss, Gespa, sedang menyelidiki sistem token blockchain FIFA untuk Piala Dunia 2026.
Menuduh Malaysia melakukan pemalsuan dokumen sebelum proses CAS selesai adalah tindakan tidak bertanggung jawab.
FAM berhak menggunakan jalur banding yang tersedia, dan masyarakat seharusnya menunggu hasil akhir tanpa terburu-buru menyimpulkan.
Lebih menyedihkan, isu ini dijadikan alat untuk menyerang nama baik negara sendiri, padahal belum ada keputusan internasional.
Negara lain memilih menjaga martabat hingga putusan final keluar, sementara sebagian pihak di Malaysia justru memperkeruh keadaan.
Kasus 7 pemain naturalisasi ini seharusnya dinilai secara rasional, bukan emosional.
FAM telah memberikan penjelasan, pemerintah sudah mengesahkan status kewarganegaraan, dan proses banding sedang berlangsung.
Maka, langkah paling bijak adalah memberi ruang bagi CAS untuk menentukan hasil akhir tanpa tekanan, spekulasi, atau tuduhan yang tidak berdasar. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/FAM-7-pemain-naturaslisan-Timnas-Malaysia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.