Pemprov Sultra 2025
Gubernur ASR Akan Bangun Pabrik Tebu, Mete, Kakao di Sulawesi Tenggara Dukung Hilirisasi Perkebunan
Hirilisasi perkebunan menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai tahun 2025.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Hirilisasi perkebunan menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai tahun 2025.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Komitmen Kesanggupan Pemenuhan Data Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) oleh Gubernur Sultra, Andi Sumagerukka.
Bersama sejumlah gubernur di Indonesia dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada September 2025 lalu di Jakarta.
Sebagai wujud komitmen mendukung hirilisasi nasional.
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka mengatakan saat ini Sultra memiliki tujuh komoditas yang berpotensi untuk dihilirisasi, yakni tebu, jambu mete, kakao, kelapa, sagu, aren, nilam, dan sawit.
Dari tujuh komoditas tersebut, tebu, jambu mete, dan kakao telah masuk dalam program hilirisasi nasional.
“Untuk tahap awal, hilirisasi tebu menjadi fokus utama dan saat ini tengah disiapkan pembangunan pabrik tebu di Kabupaten Konawe Selatan,” kata Andi Sumangerukka belum lama ini.
Baca juga: Gubernur ASR Beri Bantuan Sarana Produksi Pertanian di Sulawesi Tenggara, Hasilkan 122 Ribu Ton Padi
Purnawirawan TNI itu menyampaikan pembangunan pabrik tersebut diharapkan membuka lapangan kerja baru dan menggerakkan roda perekonomian daerah.
Selain itu, juga akan meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan, karena tidak lagi dijual mentah ke luar daerah maupun luar negeri.
“Hilirisasi diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kesejahteraan petani di Sultra,” tuturnya.
Sementera itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengatakan pembangunan pabrik direncanakan dimulai pada 2028 setelah sektor hulu disiapkan secara bertahap pada 2025, 2026, dan 2027.
Pabrik yang akan dibangun di antaranya pabrik mete, kakao, dan tebu.
Sesuai hasil rapat di Kementerian Pertanian, Pemprov Sultra juga mendorong pembangunan pabrik kelapa untuk memperkuat rantai industri kecil, menengah, dan besar di Sulawesi Tenggara.
Langkah pembangunan pabrik dilakukan karena selama ini sebagian besar komoditas perkebunan masih dijual dalam bentuk mentah sehingga nilai tambahnya rendah.
Baca juga: Gubernur ASR Apresiasi Pengabdian Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Bantu Tangani Banjir hingga STQH
Dengan hilirisasi perkebunan, Pemprov Sultra berharap semakin banyak tenaga kerja yang terserap dan perekonomian daerah tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan.
Sesuai road map hilirisasi, pabrik mete direncanakan dibangun di Kabupaten Bombana, pabrik kakao di Kolaka Utara, dan pabrik tebu di Konawe Selatan.
“Kalau lokasi pabrik kelapa masih dalam tahap pembahasan, tapi harapannya dapat dibangun di daerah sentra produksi yang memiliki potensi besar,” jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
| Gubernur ASR Beri Bantuan Sarana Produksi Pertanian di Sulawesi Tenggara, Hasilkan 122 Ribu Ton Padi |
|
|---|
| Gubernur ASR Apresiasi Pengabdian Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Bantu Tangani Banjir hingga STQH |
|
|---|
| Nama-nama Panitia Pemekaran Konawe Timur dari Konsel Sulawesi Tenggara, Eks Sekda, Bupati, Gubernur |
|
|---|
| Pembangunan Talud Program Gubernur ASR di Sampolawa dan Siompu Buton Selatan Sultra Capai 90 Persen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Hilirisasi-Perkebunan-Jadi-Prioritas-Gubernur-ASR-Pabrik-Tebu-Mete-Kakao-Akan-Dibangun-di-Sultra.jpg)