Berita Sulawesi Tenggara

Dari 17 Daerah di Sulawesi Tenggara, Ini Alasan Wakatobi Masuk Kategori Tidak Rawan Banjir

Dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara (Sultra), Wakatobi menjadi satu-satunya daerah yang masuk kategori tidak rawan banjir.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
WAKATOBI - Suasana Sombu Dive di Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Nama Wakatobi adalah akronim dari empat pulau utama, yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. (Dok Istimewa) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara (Sultra), Wakatobi menjadi satu-satunya daerah yang masuk kategori tidak rawan banjir.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie mengatakan alasannya karena topografi Wakatobi berupa kepulauan dengan luasan daratan relatif kecil.

Sehingga, wilayah ini sulit mengalami genangan air besar. 

Selain itu, curah hujan tahunan di Wakatobi tercatat lebih rendah dibandingkan daerah lain di Sultra.

“Dari data yang kami miliki, Wakatobi memiliki potensi banjir yang sangat rendah,” kata Faizal, Senin (3/11/2025).

Baca juga: BMKG Prediksi Musim Hujan di Sulawesi Tenggara Mulai November 2025, Puncaknya April 2026

Selain faktor alam, minimnya alih lahan dan masih luasnya daerah resapan air juga membuat Wakatobi lebih aman dari risiko banjir. 

Meski demikian, ia mengingatkan Wakatobi bukan berarti bebas sepenuhnya dari bencana banjir. 

Bencana hidrometeorologi tetap bisa terjadi, terutama di daerah cekungan atau kawasan padat penduduk. 

Setiap daerah memiliki ambang batas curah hujan yang dapat memicu banjir, seperti di Kendari, curah hujan 50-100 milimeter dalam 3 jam sudah bisa menyebabkan genangan.

Ia pun mengimbau masyarakat Wakatobi untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Tenggara 3 November 2025: Didominasi Cerah Berawan, 3 Daerah Potensi Hujan

Sebab, Sultra mulai memasuki musim hujan pada November 2025, dengan puncaknya diprediksi pada April hingga Juni 2026. 

Pemerintah dan masyarakat diminta memantau prakiraan cuaca harian, serta menjaga kebersihan lingkungan agar drainase berfungsi.

“Hindari aktivitas di pesisir saat gelombang tinggi, serta tetap siaga tanpa panik menjelang puncak musim hujan,” jelasnya.

Untuk diketahui, nama Wakatobi adalah akronim dari empat pulau utama, yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.

Kabupaten yang dipimpin Bupati Haliana dan Wakil Bupati Safia Wualo ini beribu kota di Wangi-wangi.

Baca juga: Sosok Nining, Ibu Rumah Tangga Muda Asal Wakatobi Jadi Lulusan Terbaik UT Kendari, Tips Belajar

Wakatobi terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa dan merupakan bagian dari Segitiga Karang Dunia. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved