Ikan Hiu Halal atau Haram? Penjelasan Hadis soal Hewan Laut Lengkap dengan Pertimbangan Kesehatan
Apakah mengonsumsi ikan hiu halal atau haram ? Simak lengkap penjelasan hadis yang membahas soal hidangan hewan laut.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Hal ini berdasarkan hadits dari Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi:
هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ
Artinya: Laut adalah suci menyucikan airnya. Halal bangkai binatangnya (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi dan disahihkan olehnya).
Selain dalil di atas, ada juga dalil yang dijadikan dasar kehalalan makan daging ikan hiu atau paus, meskipun sudah menjadi bangkai.
Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Jabir bin Abdillah:
غَزَوْنَا جَيْشَ الْخَبَطِ وَأُمِّرَ أَبُو عُبَيْدَةَ ، فَجُعْنَا جُوعًا شَدِيدًا فَأَلْقَى الْبَحْرُ حُوتًا مَيِّتًا ، لَمْ نَرَ مِثْلَهُ ، يُقَالُ لَهُ الْعَنْبَرُ ، فَأَكَلْنَا مِنْهُ نِصْفَ شَهْرٍ ، فَأَخَذَ أَبُو عُبَيْدَةَ عَظْمًا مِنْ عِظَامِهِ فَمَرَّ الرَّاكِبُ تَحْتَهُ . فَأَخْبَرَنِى أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرًا يَقُولُ قَالَ أَبُو عُبَيْدَةَ كُلُوا . فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ذَكَرْنَا ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ كُلُوا رِزْقًا أَخْرَجَهُ اللَّهُ ، أَطْعِمُونَا إِنْ كَانَ مَعَكُمْ . فَأَتَاهُ بَعْضُهُمْ بِعُضْوٍ فَأَكَ
Artinya: Kami pernah berperang bersama pasukan Khabath (pemakan daun-daunan) yang pada waktu itu Abu Ubaidah diangkat sebagai pemimpin pasukan. Lalu kami merasa lapar sekali. Tiba-tiba laut melemparkan ikan paus yang sudah mati yang tidak pernah kami lihat sebelumnya. Ikan itu disebut Al-Anbar. Kami makan dari ikan itu selama setengah bulan. Kemudian Abu Ubaidah mengambil salah satu bagian dari tulangnya dan dia pancangkan. Hingga seorang pengendara bisa lewat dibawah tulang itu. Telah mengabarkan kepadaku Abu Al-Zubair bahwasanya dia mendengar Jabir berkata; Abu ‘Ubaidah berkata; ‘Makanlah oleh kalian semua. Tatkala kami sampai di Madinah, kami beritahukan hal itu kepada Nabi Saw. Maka beliau bersabda, “Makanlah, itu adalah rezeki yang telah Allah berikan. Jika masih tersisa, berilah kami. Maka sebagiannya dibawakan kepada beliau dan beliau pun memakannya.
Meski dalam agama Islam, ikan hiu diporbelahkan namun dari sisi kesehatan jenis hewan laut ini berbahaya.
Daging ikan hiu sering dianggap berbahaya untuk dikonsumsi karena kandungan racun dan zat berbahaya di dalamnya lebih tinggi dibandingkan dengan ikan laut lain.
Hal ini membuat daging ikan hiu tidak aman bagi kesehatan manusia, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.
Proses bioakumulasi dalam tubuh hiu Untuk memahami kenapa ikan hiu berbahaya untuk dikonsumsi, kita perlu mengenal konsep bioakumulasi.
Bioakumulasi adalah proses menumpuknya zat berbahaya dalam tubuh makhluk hidup karena paparan berulang dari lingkungan atau makanan.
Dalam kasus hiu, racun berasal dari ikan-ikan kecil yang mereka makan. Karena hiu adalah predator puncak yang hidup lama, racun ini tidak mudah hilang dan justru menumpuk semakin banyak seiring bertambahnya usia hiu.
Penelitian menunjukkan hiu dewasa memiliki kadar merkuri dan cadmium lebih tinggi dibanding hiu muda.
Kandungan merkuri tinggi dalam ikan hiu Hiu adalah predator puncak atau apex predator di laut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.