Menata Negeri, Mengalirkan Harapan di Atas Jembatan Ueesi Kolaka Timur

“Jembatan ini sudah puluhan tahun menjadi penghubung utama warga kami ke Desa Tongguna,” ujarnya lirih.

“Kalau musim hujan, jembatan ini nyaris tak bisa dilewati. Anak-anak sekolah harus menunggu air surut, kadang sampai berjam-jam. Sekarang, berkat TMMD dan TNI, kami akhirnya punya jembatan baru yang aman. Terima kasih... ini bukan hanya jembatan kayu, ini jembatan harapan.” 

Di Bawah Langit Ueesi, Sang Pemimpin Berdiri

Deru mesin perlahan berhenti. Hening sejenak menggantikan riuh pekerjaan. 

Kabut pagi mulai terangkat, menyingkap pemandangan di tepi sungai yang deras. 

Di sana, berdiri sosok tegap berseragam loreng, matanya menatap tajam ke arah jembatan yang tengah dibongkar.

Suaranya tegas namun lembut, menembus suara gemericik air.

Baca juga: Jembatan Kayu Penghubung Desa Tongauna dan Puurau Kolaka Timur Bisa Dilalui Warga

“Perhatikan pijakan! Jangan tergesa, utamakan keselamatan!”

Suara itu menggema, membuat setiap prajurit kembali fokus. 

Dialah Dansatgas TMMD Kodim 1412/Kolaka, Letkol Inf Choky Gunawan, S.Sos., M.Han.

Ia tak berdiri di menara komando, tapi di lumpur yang sama, di atas kayu yang sama rapuhnya. 

Sepatu botnya berlumur tanah, seragamnya basah oleh keringat. 

Di balik wajah tegasnya, terpancar semangat yang menular, semangat bahwa setiap palu yang diketuk dan setiap papan yang dipasang adalah bagian dari ibadah.

Sesekali ia menepuk bahu anggotanya yang tampak kelelahan.

“Sedikit lagi, kita tuntaskan. Ini bukan sekadar jembatan, ini jalan bagi anak-anak menuju sekolah.”